Menanti Capres Alternatif dan Poros Baru

| 03 Mar 2018 21:05
Menanti Capres Alternatif dan Poros Baru
Istana Merdeka (presidenri.go.id)
Jakarta, era.id - PAN, Partai Demokrat hingga PKB masih belum juga bersuara siapa jagoannya di Pilpres mendatang. Bukan tidak mungkin tiga partai ini akan bikin poros baru.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Adi Prayitno mengatakan poros baru itu bisa jadi alternatif piihan selain Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

"Harapannya memang muncul poros baru di luar Jokowi dan Prabowo biar capres ada tiga. Demokrat, PAN, dan PKB bisa menjadi alternatif di antara dua poros lama itu. Dan tentu saja, jika capres ada tiga poros kemungkinan besar akan terjadi dua putaran,” kata Adi kepada era.id, di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).

Sebenarnya masih ada Gerindra dan PKS juga yang belum bersuara. Gerindra hampir pasti jadikan Prabowo sebagai harga yang tak bisa ditawar lagi. Sedangkan PKS, melihat kedekatannya selama ini, mungkin akan ikut dengan gerbong Gerindra.

Adi menilai, dengan kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinan pilpres mendatang hanya ada satu pasangan calon. Artinya pasangan tersebut, kemungkinan besar Jokowi, akan melawan kotak kosong.

"Memang ada kecenderungan desain Pilpres 2019 hanya akan muncul capres tunggal. Pernyataan Fadli Zon bahwa ada utusan Istana menawarkan posisi cawapres Prabowo mengkonfirmasi segalanya. Jika Prabowo menerima pinangan Istana, selesai sudah pilpres," bebernya.

"Pada saat bersamaan, ada juga upaya mendekati Demokrat untuk dukung Jokowi 2019. Jelas ini adalah upaya sapu bersih semua partai politik yang menumpuk di satu pasangan calon saja," terangnya.

Adi sebenarnya menyayangkan jika Pilpres mendatang hanya ada calon presiden tunggal. Padahal, banyak partai politik bermunculan setiap pemilu. Tapi nyatanya, mereka gagal melahirkan calon pemimpin nasional.

"Banyak partai politik  merasa kalah sebelum bertanding. Ini akan menjadi kabar buruk bagi perkembangan demokrasi kita ke depan karena partai politik defisit calon pemimpin," katanya.

Adi menilai, saat ini partai politik masih mempunyai cukup waktu untuk menjajakan koalisi di luar poros Jokowi. "Tentu Prabowo sedang mematangkan lobinya sebelum deklarasi. Kenapa Prabowo belum deklarasi? Karena kekuatan politiknya sedang dihitung. Termasuk juga apakah yang akan maju Prabowo atau Prabowo usung yang lain," katanya coba menganalisa.

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi