"Gelar kehormatan dalam bidang politik pemerintahan tersebut sebagai pengakuan atas jasa Ibu Megawati Soekarnoputri yang mampu menjalankan politik pemerintahan yang demokratis, stabil, dan efektif di dalam menjalankan agenda reformasi, termasuk mengatasi berbagai krisis multidimensional saat itu", kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/3/2018).
Sebelumnya, Megawati sudah menerima gelar honoris causa bidang hukum dari Waseda University, Tokyo, Jepang, pada 2001; bidang hubungan internasional karena meningkatkan interaksi antarperadaban dari Moscow State Institute of International University, Rusia, pada 2003; bidang politik pada 19 Oktober 2015 dari Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel; bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran pada 25 Mei 2016, bidang pendidikan dari Universitas Negeri Padang pada 27 September 2019, dan bidang demokrasi ekonomi dari Mokpo National University, Korsel, pada 27 November 2017.
Hasto menyampaikan, Megawati banyak mewarisi kebijakan yang baik dan bertahan hingga kini, di antaranya pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lahir di era Megawati dan pemilu dengan sistem one man one vote juga dimulai di era Megawati. Karenanya, Hasto, mewakili PDIP mengucapkan terima kasih atas gelar yang bakal diberikan kepada Megawati.
"PDIP sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika IPDN," kata Hasto.
Sementara itu, Gubernur IPDN Ermaya Suradinata menegaskan, dalam perspektif sejarah, cikal bakal IPDN didirikan Presiden Soekarno di Malang pada 1956 yang semula bernama Akademi Pemerintahan Dalam Negeri.
Dia menambahkan, IPDN memberikan gelar doktor kehormatan sebagai pengakuan kenegarawanan Megawati Soekarnoputri. Megawati dianggap sosok yang berpengetahuan luas mengenai politik dan pemerintahan serta konsisten menegakkan demokrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Beliau sosok yang meletakkan dasar kebijakan desentralisasi yang berkesinambungan untuk Indonesia Raya," kata Ermaya.
Kampus IPDN yang dikenal menggelorakan revolusi mental sejak kepemimpinan Presiden Jokowi tersebut memberikan gelar doktor honoris causa untuk Megawati bertepatan dengan hari peringatan perempuan sedunia pada Kamis (8/3).
"Ibu Megawati Soekarnoputri benar-benar kokoh dalam prinsip, bersikap tegas, dan selama memimpin, seluruh jajaran kabinet Gotong Royong bekerja dengan tenang karena beliau selalu tegas mengambil tanggung jawab terhadap berbagai persoalan penting, namun pada saat bersamaan tetap menampilkan kepemimpinan perempuan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan, dan sangat respek terhadap lingkungan dan kebudayaan," ujar Ermaya.