Styrofoam Diduga Picu Keracunan 177 Warga Garut

| 07 Mar 2018 21:35
<i>Styrofoam</i> Diduga Picu Keracunan 177 Warga Garut
Ilustrasi (Pixabay)
Bandung, era.id - Warga di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami keracunan massal. Jumlahnya tak main-main. Data terakhir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mencatat 177 warga jadi korban insiden ini.

Menurut dugaan awal, para korban diduga keracunan makanan yang disajikan pada sebuah hajatan di Desa Sakawayana. Pasalnya, keracunan menimpa seluruh korban dalam waktu bersamaan, sesaat setelah mereka menyantap makanan yang disajikan dalam hajatan seorang warga.

"Data sampai dengan Rabu pukul 00.10 WIB, terdapat jumlah korban 177 orang," ungkap Camat Malangbong, Teten Sundara sebagaimana dilansir Antara, Rabu (7/3/2018).

Seluruh korban yang mengeluh sakit kini telah mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, Garut, Puskesmas Malangbong dan sejumlah puskesmas terdekat lainnya.

Menurut Teten, 69 korban berhasil ditangani dan telah diperbolehkan pulang. 59 korban lain masih dirawat di Puskesmas Malangbong. Dan 49 korban lainnya masih dirawat tersebar di Puskesmas Cibatu, Limbangan, Citeras dan Puskesmas Bandrek.

Polisi turun tangan

Polres Garut, Jawa Barat ikut turun tangan menyelidiki insiden ini. Namun, bukan untuk mencari tersangka, melainkan untuk menguji laboratorium sejumlah sampel makanan untuk mencari tahu darimana racun berasal.

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menegaskan, tak ada satu orang pun yang dijadikan tersangka dalam insiden ini. Sebab, menurut olah TKP, polisi mengindikasikan insiden ini sebagai murni ketidaksengajaan.

Sebab, selain warga, keluarga korban penyelenggara hajatan juga turut menjadi korban keracunan. "Itu musibah kecelakaan. Keluarganya keracunan, kecuali katering, tapi itu (masakan) dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat," kata Budi.

Budi mengungkap, dugaan awal penyebab keracunan adalah penggunaan styrofoam yang ditutup. Namun, itu masih dugaan awal. Sebab polisi harus melakukan uji laboratorium untuk memastikannya. "Ada dugaan awal memakai styrofoam kemudian ditutup," kata Budi.

Tags : eranusantara
Rekomendasi