Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, program DP Nol Rupiah nantinya hanya diperuntukan bagi warga yang telah lama menetap di Jakarta atau sejak tahun 2013 ke bawah.
"Bukan yang dadakan. Bukan (warga) yang datang ke sini (Jakarta) belum ada 6 bulan, langsung mengikuti," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018).
Rumah DP Nol Rupiah itu juga tidak dapat dimiliki warga Jakarta yang belum menikah. Termasuk yang sudah menikah tapi sudah memiliki rumah.
"Jadi jomblo mohon maaf belum bisa, karena ini dikhususkan kepada yang telah menikah," ujarnya.
Sandi mengatakan, antusiasme warga terhadap program tersebut terus meningkat. Hingga kini, sebanyak 6 ribu warga telah memberikan berkasnya di Information Center Klapa Village.
Maket rumah DP Nol rupiah di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. (Foto: era.id)
Rumah DP 0 Rupiah, Klapa Village. (Foto: era.id)
Jika melihat jumlah properti yang tersedia dibandingkan dengan jumlah keluarga, DKI Jakarta kekurangan 302.319 unit hunian. Saat ini hanya tercatat setengah penduduk DKI atau 51 persen yang memiliki properti sendiri (rumah).
"Kita sudah bisa pastikan secara statistik hanya setengah yang memiliki rumah dan rata-rata menyewa," ungkap Sandi.
Saat ini program DP Nol Rupiah masih dalam pembangunan, jika rumah telah tersedia, warga dapat mengajukan permohonan hunian dan bantuan pembiayaan ke satuan kerja Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).
Selanjutnya, BLUD melakukan pemeriksaan awal dokumen sesuai persyaratan. Apabila disetujui BLUD, dokumen akan dikirimkan ke lembaga bank atau non-bank.
Kemudian, Lembaga bank atau non bank akan melakukan verifikasi keuangan dari pemohon kredit. Terakhir, apabila disetujui dilanjutkan proses perjanjian.