Kabar yang menyatakan sepuluh orang yang hilang adalah tidak benar. "Tiga orang yang masih hilang sedang kita cari," kata Argo, di Polda Metro Jaya, Senayan Jakarta, Jumat (27/10). Menurut penjelasan Argo, pada saat terjadi ledakan pada (26/10) lalu, ada karyawan yang tidak masuk kerja dikarenakan sakit maupun memang sedang absen hingga sampai saat ini, data menyebutkan hanya tiga orang korban yang masih belum ditemukan.
Pihak kepolisian pun masih melakukan pencarian terhadap tiga korban yang belum ditemukan tersebut. Sementara itu, 47 orang korban lainnya yang sudah ditemukan kini sedang dalam penanganan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta.
"Dokter sedang berupaya untuk melakukan identifikasi pada korban yang sudah ditemukan," tandas Argo. Bahkan dari pihak keluarga juga sulit mengenali korban karena aksesoris seperti kalung dan cincin sudah tidak terdeteksi.
Kapolda Metro Jaya, Idham Azis, mengimbau pada seluruh keluarga korban agar segera mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sampai saat ini Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) bersama Disaster Victim Identification (DVI) yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi korban bencana massal serta Mabes Polri pun sedang bekerja keras untuk melakukan identifikasi kepada 47 korban ledakan yang sudah ditemukan.
Menurut penjelasan Idham, nanti keluarga korban akan ditemukan dengan tim yang sudah dibentuk untuk memfasilitasi, selain itu juga akan bertemu dengan pihak dokter yang menangani jalannya identifikasi korban ledakan yang jasadnya sudah ditemukan. "Seluruh jenazah yang kita temukan di TKP sejumlah kurang lebih 47 orang, semuanya sedang di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati," katanya, di Polda Metro Jaya, Senayan Jakarta, Jumat (27/10).