PSI Buru Caleg yang Kuat "Nabrak Tiang"

| 19 Nov 2017 16:45
PSI Buru Caleg yang Kuat
Keenam panelis independen dalam seleksi calon legislatif PSI (ZAKIYAH/era.id)
Jakarta, era.id - Stigma negatif dan antipati terhadap anggota legislatif mulai melekat di sebagian masyarakat Indonesia. Terlebih, karena kehebohan yang belakangan ini menyeruak dari tingkah laku KEtua DPR Setya Novanto yang menghilang setelah ditetapkan tersangka korupsi e-KTP.

Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia, Ade Armando, mengaku bosan melihat anggota DPR yang kualitasnya badut. " Tidak berkualitas, dan berpengaetahuan cukup," kata Ade saat ditemui di DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu, PSI tengah melakukan seleksi anggota legislatif secara transparan lewat pengujuian panelisi independen. Keenam panelis yang menyeleksi calon legislatif (caleg) PSI sepakat mencari anggota yang berintegritas, Minggu (19/11/2017). Dengan kompak, mereka menyiratkan sudah lelah dengan tingkah laku anggota parlemen saat ini.

“Kita rasanya harus mendukung apa yang dilakukan oleh PSI karena kita sudah bosan melihat anggota DPR yang kualitasnya badut, yang tidak berkualitas dan berpengetahuan cukup,” ucap Ade Armando, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia di kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Tak hanya Ade, Asep Iwan Iriawan, mantan hakim yang juga panelis seleksi anggota legislatif PSI, berharap calon anggota legislatif nantinya adalah sosok yang keras dan tegar.

“Calon anggota legislatif itu, apabila nabrak tiang, tidak bengkok," candanya.

Bagi para panelis, yang terpenting dari perburuan calon legislatif ini adalah mencari seseorang yang memiliki kompetensi, integritas, serta konsistensi. "Saya berpesan pada teman-teman yang mau mendaftar tolong kuasai negara dengan tiga hal tersebut," ujar Komisioner KPK, Bibit Samad Rianto.

Pada seleksi tersebut, para calon anggota legislatif akan diuji kelayakannya oleh enam orang panelis independen yakni Bibit Samad Rianto, Saparinah Sadli, Zainal Arifin Mochtar, Henny Supolo, Ade Armando dan Asep Iwan Iriawan.

Sekretaris Jendral PSI, Raja Juli Antoni menyebutkan, PSI sebagai partai baru ingin melakukan terobosan melalui rekrutmen terbuka yang berbeda dengan partai lainnya. Raja menilai, kebanyakan parpol memilih anggota legislatif di ruang gelap dalam pertemuan setengah kamar.

"Kami melakukan open recruitment publik yang merasa punya kapasitas untuk melawan korupsi akan disilahkan mendaftar namun kemudian prosesnya pun dikawal oleh tim independen," kata Raja.

Tags :
Rekomendasi