Luhut: Tumpahan Minyak di Balikpapan Sudah Terkendali

| 08 Apr 2018 18:06
Luhut: Tumpahan Minyak di Balikpapan Sudah Terkendali
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan telah ditangani. Ia juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menginvestigasi penyebab tumpahan minyak itu.

"Sekarang investigasi teknis siapa yang bersalah sedang dilakukan. Jadi, kita contain dulu ini masalahnya sambil mencari siapa yang salah," ujar Luhut di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).

Luhut menyebut, jika memang diperlukan tindakan hukum, maka sanksi administrasi akan diberlakukan kepada pihak yang terbukti bersalah. 

"Penanganan limbah dilakukan dengan profesional. Sekarang sudah terkendali. Ibu Siti (Menteri LHK) mengirim 2 dirjennya sendiri untuk melihat ke sana, kemudian ceo pertamina saya juga telepon, melaporkan juga semua," jelas Luhut.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah membentuk tim untuk menganalisa penyebab minyak tumpah di Teluk Balikpapan. 

Tim bentukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini nantinya akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kedutaan Besar Amerika Serikat. Dia berharap, tim tersebut bisa melakukan investigasi dengan teknologi dan orang yang mumpuni.

"Kita sudah mengirimkan tim. (Tim) sedang menganalisa. Kita minta bantu dengan beberapa kedutaan, baik teknologi dan orang untuk bisa membantu menyelidiki dan menginvestigasi," kata Susi di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra V, Jakarta Selatan, Sabtu (7/4).

Untuk diketahui, pipa milik Pertamina di Teluk Balikpapan patah. Akibatnya, minyak mentah (crude oil) dari terminal Lawe-Lawe ke fasilitas Refineerry tumpah di kedalaman 22-26 meter. Tak perlu banyak riset panjang untuk tahu bahaya yang mengancam di teluk Balikpapan. Biota laut hancur. Ikan pesut dan lumba-lumba pun mati.

Tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, merujuk pada Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sudah menyebar ke Selat Makassar. Setidaknya itu hasil pantauan citra satelit radar pada 1 April lalu. 

Lima nelayan tewas, 60 km pantai terdampak, ekosistem pantai dan laut tercemar, 34 hektar hutan mangrove terdampak. Dampak lainnya adalah lepasnya Volatile Organic Compound (VOC) ke udara yang menimbulkan bau tajam dan mengganggu kesehatan masyarakat.

Rekomendasi