Aksi itu dilakukan untuk memboikot serta tidak menggunakan layanan Facebook selama satu hari. Tak hanya Facebook, jejaring media sosial lainnya yang berafiliasi seperti WhatsApp dan Instagram ikut menerima getahnya.
Selama 24 jam para pengguna media sosial memprotes penggunaan 87 juta profil Facebook tanpa izin oleh Cambridge Analytica. Menurut peserta aksi penggunaan data pribadi tanpa izin penggunanya telah melanggar keputusan yang ditandatangani oleh Facebook pada tahun 2011.
Baca Juga: Maaf dan Janji Mark Zuckerberg Lindungi Facebook
Melalui juru bicara Operation Faceblock, Laura Ullman, aksi tersebut dilakukan untuk membawa pesan kuat agar Facebook serius menjaga privasi data pribadi penggunanya.
"Kami memilih hari karena kami ingin menunjukkan Zuckerberg dan juga pemerintah AS yang kami inginkan berubah. Ini tanggung jawab Facebook untuk mengelola platform mereka, tetapi juga tanggung jawab pemerintah untuk memastikan perusahaan melindungi data dan untuk mengatur monopoli." kata Laura seperti dikutip Phone Arena, Senin (9/4/2018).
Selain tak menggunakan Facebook, WhatsApp, Instagram dan Messenger pada 11 April, Ullman juga menyarankan para peserta aksi boikot ini menulis surat petisi ke Zuckerberg. Ullman mengajak bagi yang tertarik mengikuti aksi ini untuk mengunjungi tautan www.facebookblackout.org.