Anies dan Kang Emil Dianggap Sindir Soal Cawapres PDIP, Ferdinand: Isyarat 'Teh Botolnya' Bukan Puan

| 12 Jun 2021 10:41
Anies dan Kang Emil Dianggap Sindir Soal Cawapres PDIP, Ferdinand: Isyarat 'Teh Botolnya' Bukan Puan
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. (Foto: Istimewa)

ERA.id - Kemarin foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) yang tengah sarapan pagi di Restoran Palasari, Sumedang, mendadak viral.

Bukan tanpa sebab momen tersebut jadi sorotan, mengingat situasi politik di Tanah Air yang sedang memanas. Terlebih pose Kang Emil yang sedang meminum teh botol Sosro sambil berbincang dengan Anies seakan memberi sinyal bahwa ada pesan yang ingin disampaikan.

Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa foto tersebut seakan memberikan pesan kepada Puan Maharani yang beberapa waktu lalu disebut elite PDI Perjuangan sebagai 'Teh Botol Sosro'.

Artinya, siapa pun capres yang akan maju di Pilpres 2024, Puan Maharani yang bakal mendampingi sebagai cawapresnya.

"Mgkn mrk ingin kirim pesan ke Puan: 'Teh botolnya kami, ambillah'," kata Ferdinand di akun Twitternya, kemarin.

"Gara2 Bambang Pacul ngomong Teh Botol jd cawapres, mendadak 2 Gubernur duduk berhadapan dgn menu Teh Botol. Seolah memberi isyarat kepada Bambang Pacul, Teh Botolnya bukan Puan tapi mereka berdua," tambah Ferdinand.

Ferdinand juga menyinggung pertemuan kedua pemimpin daerah tersebut terkait sejumlah permasalahan, di antaranya pandemi COVID-19 yang masih mewabah di Jakarta dan Jabar.

"Daerahnya sedang diserbu covid yg meningkat tajam. Banyak masalah warga belum terselesaikan. Ada masalah sosial,hukum, politik serta intoleransi. Tp mrk memilih bertemu dgn kemasan pura2 sederhana dgn teh botol," kata dia.

Ia lantas menyebut bahwa wajar jika Anies terkesan abai. Sebab prioritasnya bukan COVID-19 yang melanda Jakarta, melainkan konflik di Palestina. "Gubernurnya lagi sibuk sambil minum teh botol. Tolong jangan diganggu..!! Lagipula covid ini kan bukan agenda utama Anies Baswedan karena agenda utamanya adalah Palestina," kata Ferdinand.

Rekomendasi