Begitu mobil dinas Innova hitam B 2507 BKU yang ditumpangi Anies-Sandi hadir pukul 07.30, sejumlah PNS di belakangnya langsung berlarian menuju gerbang.
Komarudin, salah satu PNS yang hadir tepat waktu mengatakan, peserta upacara sudah jauh-jauh hari dihimbau untuk hadir pukul 06.30. Namun kenyataannya, masih banyak pegawai yang tak mengindahkan.
“Kami diminta agar tepat waktu menghadiri upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, paling lambat pukul 06.30 WIB,” ujar Komarudin.
Segerombolan PNS yang terlambat bahkan tak segan menerobos lampu peringatan penyeberangan yang masih menyala merah. Mereka pun dihadiahi riuhnya klakson kendaraan silih berganti. PNS yang berseragam batik biru itu pun memelas dan meminta petugas membukakan pintu namun tak membuahkan hasil.
Sebagian dari mereka pulang ke kantor dinasnya, sebagian lagi masih mencoba masuk dengan memutar jalan melalui gerbang dekat patung kuda, Indosat. Rahmadi, seorang PNS yang terlambat datang menyalahkan kemacetan Jakarta. Padahal, Rahmadi yang tinggal di Depok, mengaku sudah berangkat dari rumah sebelum pukul 06.00.
"Saya kejebak macet di Pasar Minggu, Kalibata dan Pancoran, nggak bisa tanda tangan jadinya,” keluh Rahmadi.
Dikonfirmasi terkait keterlambatan sejumlah pegawainya, Gubernur Anies irit bicara. Ia hanya menegaskan akan memberi sanksi. "Kita akan (kenakan) sanksi," kata Anies.
Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dijadwalkan pukul 07.00, namun banyak peserta yang baru hadir pukul 08.00. Akibatnya, mereka tertahan di gerbang dan tidak diperbolehkan masuk oleh Satpol PP. Para abdi negara tersebut hanya bisa pasrah menunggu di depan gerbang hingga upacara berakhir.