ERA.id - Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando mengkritik meme Presiden Jokowi dengan julukan "The King of Lip Service" yang dibuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Dosen yang juga pegiat media sosial itu menyebut jangan sampai BEM UI terlihat pandir dengan membuat postingan tersebut. Sebab, mereka mewakili almamater UI.
"Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah," kata Ade Armando di akun Twitternya, kemarin.
Ia pun geram dan menyindir mereka yang membuat meme tersebut masuk seleksi UI dengan cara menyogok. "Dulu masuk UI, nyogok ya?" kata Ade.
Sontak pernyataan Ade tersebut mendapat sorotan beragam dari netizen hingga menjadi trending topic di platform burung biru Twitter.
Beberapa netizen membongkar jejak digital Ade Armando yang pernah membuat meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2019.
Saat itu, Ade Armando memposting meme Anies dengan wajah joker dengan narasi "Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat".
"Mereka hanya mencontoh pak Dosen kok hehe," kata akun @MRizkyap****.
"Menjelekkan almamater sendiri ngga sih? kalau Pak Ade ini beneran dosen UI, yang menyatakan bahwa "dulu masuk UI nyogok ya?", secara ngga langsung bahwa UI memang menerima mahasiswa melalu jalur nyogok (duh... dosen kok gini sih anjirrWajah menguap)," kata akun @abdila_yu***.
"Astagfirullah....Ade Armando....kalau mau bikin twit...seharusnya mikir dulu....statement anda ini apa tidak melecehkan UI sbg lembaga pendidikan tinggi.....bahwa ternyata UI bisa disogok untuk bisa masuk......." kata akun @Fredy_Santa***.
Namun, tak sedikit pula warganet yang mendukung pernyataan Ade Armando terkait aksi BEM UI membuat meme Jokowi "The King of Lip Service.
"BEM UI sudah di rasuki ideologi kardrun," tulis akun @kunaedyah****.
"Jangan-jangan ada Isis, HTI, Taliban, FPI, wahabi di UI?" kata akun @EllyKor**.
Akun pengguna Zulfikar Akbar bahkan menyarankan agar ditelusuri adanya intervensi partai politik dalam kegiatan mahasiswa. "Ada parpol yang rajin cari mangsa dari kampus ke kampus. Bisa ditelusuri tuh, nih mahasiswa bawa² nama kampus utk tujuan politis gini, punya kedekatan dgn parpol tsb tidak?" kata dia.
"Pengalaman saya, hampir pasti ini kerjaan kader parpol tsb," tambah dia.