Cak Imin Makin Pede Cawapres

| 18 Apr 2018 19:21
Cak Imin Makin <i>Pede</i> Cawapres
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua DPP PKB Lukman Edy mengungkapkan daya tawar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin semakin tinggi, bahkan tertinggi dari seluruh figur bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Dia mengungkapkan hal itu berdasarkan hasil survei beberapa lembaga mengenai figur potensial sebagai cawapres.

"Menurut saya hari ini daya tawar Cak Imin paling tinggi dibanding cawapres yang lain," kata Lukman, ketika dihubungi, di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Baca Juga : Nasib Poros Ketiga Setelah Ditinggal PKB

Menurut Lukman, elektabilitas Cak Imin terus meningkat karena internal PKB solid mendukungnya jadi cawapres. Padahal berdasarkan hasil survei Median pada 24 Maret-6 April 2018 terkait figur cawapres, elektabilitas Cak Imin 4,7 persen di bawah Anies Baswedan (6,2 persen) dan Gatot Nurmantyo (5,4 persen).

"Mesin Cak Imin untuk mendorong beliau sebagai cawapres juga kencang. Baik itu struktur PKB secara internal maupun sekarang sudah mulai agak masif di struktur-struktur NU sampai di tingkat bawah," jelasnya.

Infografis elektabilitas cawapres (era.id)

Cagub Riau itu menyampaikan, dukungan dari warga Nahdliyin untuk Cak Imin menjadi cawapres juga sangat besar. Dia menilai Cak Imin sudah melangkah tepat sebagai ketua umum yang berani meramaikan bursa bakal cawapres. Majunya Cak Imin, kata dia, merupakan dampak dari coattail effect atau mengusung calon populer untuk mendapat limpahan suara.

Baca Juga : Elektabilitas PDIP dan Gerindra Naik

Menurut Lukman, kehadiran Cak Imin dalam kompetisi pilpres merupakan satu cara PKB meraih suara optimal dalam pemilu legislatif 2019. Dia menilai PDI Perjuangan sudah mendapatkan manfaat peningkatan karena akan mengusung Jokowi sebagai capres, dan Partai Gerindra juga mendapat peningkatan elektabilitas karena akan mengusung Prabowo.

"Pemilu serentak itu berimplikasi kuat kepada coattail effect. Nah sekarang sudah mulai kelihatan coattail effect itu tidak menunggu lagi Pemilu 2019," ujarnya.

Rekomendasi