Tapi, menurut Sandi, permasalahan terbesar pada Asian Games bukanlah banjir, melainkan masalah kelistrikan saat perhelatan Asian Games berlangsung. Sandi khawatir di tengah pertandingan, listrik padam. Supaya hal itu enggak terjadi, Sandi terus berkordinasi dengan PLN
"Kami ingin bertemu dengan Erick Tohir, kemudian PLN dan kementerian BUMN, agar PLN memiliki plan A, Plan B dan Plan C saat Asian Games," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2018).
Untuk masalah banjir, Sandiaga memastikan hal itu bisa diantisipasi dengan baik. Dia terus berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air untuk menyiapkan pompa tambahan. Sehingga, ketika banjir terjadi, airnya bisa langsung surut.
"Kalau hujan bisa diprediksi, yang tidak dapat diprediksi ini yang selalu kita suarakan skenario planning," kata Sandi
"Kalau hujan saya minta teman-teman SDA mengaktifkan pompa-pompa dan itu harus dilapisi satu sampai dua pompa," imbuh Sandi.
Perlu diketahui, di Jakabaring, Palembang, PLN menyiapkan infrastruktur kelistrikan untuk menyukseskan dan mendukung Asian Games 2018. Di antaranya pembangunan jaringan sistem Spindle di kawasan JSC untuk mewujudkan kawasan ZDT (Zero Down Time). Persiapan ini menelan biaya sebesar Rp65,53 miliar.
Selain itu, di sana juga dibangun Jaringan Suplai LRT meliputi 40 kilometer-sirkuit (kms) saluran kabel bawah tanah yang disuplai dari 10 gardu induk melalui 10 gardu hubung yang tersebar di 9 stasiun LRT GT (Gardu Traksi) dan 6 stasiun LRT non GT yang menelan biaya sebesar Rp111,42 miliar.