"Kami mengakui peran ratu dalam memperjuangkan Persemakmuran dan rakyatnya," kata para pemimpin negara Persemakmuran dalam satu pernyataan dilansir Antara, Minggu (22/4/2018).
"Pemimpin Persemakmuran berikutnya adalah His Royal Highness Prince Charles, the Prince of Wales," bunyi pernyataan itu.
Sebelumnya, beberapa kalangan menginginkan agar jabatan kepemimpinan itu digilir di antara 50 negara anggota, yang sebagian besarnya merupakan bekas jajahan Inggris.
Namun beberapa hari lalu, Ratu Elizabeth, serta sejumlah pemimpin negara-negara anggota lainnya mendukung Pangeran Charles untuk jabatan tersebut.
Negara persemakmuran ini berkembang dari kerajaan Inggris pada pertengahan abad ke-20 dan Ratu Elizabeht telah menjadi pemimpinnya sejak ia naik takhta pada 1952.
Sementara, Pangeran Charles (70) sejak lama diperkirakan akan mengambil alih peranan Ratu, kendati kepemimpinan belum tentu harus diwariskan secara turun temurun.
Untuk diketahui, Ratu Elizabeth merayakan hari ulang tahunnya yang ke-92 pada Sabtu (22/4/2018). Dia pun menyatakan keinginan agar Pangeran Charles yang meneruskan kepemimpinannya di Persemakmuran.
"Harapan saya yang tulus adalah bahwa Persemakmuran akan terus memberikan stabilitas dan keberlanjutan bagi generasi mendatang dan akan memutuskan bahwa suatu saat Prince of Wales akan menjalankan tugas penting, yang dimulai oleh ayah saya pada 1949," kata Ratu saat meresmikan pertemuan para pemimpin pada Kamis (19/4/2018).
Pangeran Charles pun siap menjalankan tugas ini. "Persemakmuran telah menjadi keistimewaan mendasar dalam hidup saya selama yang saya ingat," katanya dalam sebuah pidato.