Dianggap Serang Jokowi karena Sakit Hati Dipecat Jadi Buzzer, Ade Armando: Bohong dari Ujung ke Ujung, Saya Bukan Bayaran Rezim

| 12 Aug 2021 14:20
Dianggap Serang Jokowi karena Sakit Hati Dipecat Jadi Buzzer, Ade Armando: Bohong dari Ujung ke Ujung, Saya Bukan Bayaran Rezim
Ade Armando. (Foto: Antara)

ERA.id - Beredar sebuah informasi yang menyebut bahwa pegiat media sosial, Ade Armando kini berbalik menyerang Presiden Jokowi. Kabar itu diketahui dari postingan channel YouTube Poros Tengah, beberapa waktu lalu.

Menurut saluran YouTube tersebut, pria yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI) itu berbalik menyerang Jokowi karena sakit hati dipecat sebagai buzzer dan akun Twitternya diretas.

Menanggapi itu, Ade Armando membantah. Lewat pernyataannya di channel YouTube Cokro TV, Ade Armando menyebut dirinya bukanlah orang bayaran pemerintah.

"Itu bohong Dari ujung ke ujung. Pertama-tama saya dan tidak sakit hati karena dipecat sebagai buzzer dan saya tidak sakit hati karena saya memang tidak dipecat oleh siapa pun apalagi sebagai buzzer," kata Ade Armando, dilihat Kamis (12/8/2021).

"Mereka begitu percaya bahwa saya dan orang-orang di Cokro TV merupakan orang bayaran rezim," tambah Ade Armando.

Ade juga menyebut bahwa hilangnya akun Twitter miliknya, tak ada kaitannya dengan kabar bohong kemarahan dirinya ke Jokowi.

"Mereka memenggal pernyataan saya seakan-akan saya minta Presiden harus diturunkan," kata Ade.

Ade menjelaskan bahwa video pernyataannya yang diedit sedemikian rupa itu adalah salah satu videonya di Cokro TV. Dalam video itu, sebenarnya Ade Armando sedang mengutip pernyataan pengamat politik, Rocky Gerung.

Jadi Rocky lah yang menyebut Jokowi dungu, jahat, pengadu domba rakyat, dan seterusnya.

"Tapi si Kanal Poros Tengah ini dengan licik menghilangkan bagian video saya bahwa yang menyampaikan ramalan ajaib itu adalah Rocky," kata Ade Armando.

Rekomendasi