Menantang Anies-Sandi Hentikan Politisasi di CFD

Ajakan ini sontak mendapat kritik dari sejumlah massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nasionalis. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak tebang pilih dalam pelarangan penggunaan CFD sebagai ajang kampanye. 

"Anies Jangan diskriminatif soal larangan politisasi CFD. Jangan karena dulu jadi ketua timses, Mardani kebal hukum dan berani melanggar pergub," ujar koordinator aksi, Tukul Widiyatmo di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018).

"Gubernur Anies harus berani melarang Mardani Ali Sera karena sudah mempolitisasi CFD. Kalau nekad politisasi CFD, Mardani sama saja lecehkan Anies," sambungnya.

Baca Juga : CFD Harus Terbebas dari Deklarasi #2019GantiPresiden

Demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta. (Leo/era.id)

Selain menggelar aksi di depan Balai Kota Jakarta, massa juga menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk mendesak pihak Kepolisian bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku terhadap pihak yang melakukan politik di area CFD.

Baca Juga : Dilarang Ada yang Jualan Kaus Politis di CFD

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan, pihaknya akan melarang berbagai kegiatan kampanye di CFD. Larangan tersebut diterapkan kepada siapa pun termasuk Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

"Bukan hanya kepada #GantiPresiden2019 tapi kepada semuanya pergub akan ditegakkan," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018). 

Poster gerakan #GantiPresiden2019. (Foto: Istimewa)

Sandi juga menginstruksikan seluruh jajarannya agar melarang kegiatan berbau kampanye politik di CFD sesuai dengan Pergub Nomor 12 Tahun 2016 Pasal 1 dan 2. 

Dalam pergub itu dijelaskan tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (KBKB), di mana sepanjang jalur HBKB hanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bertema lingkungan hidup, olahraga, dan seni dan budaya.

Kemudian di Pasal (2) dijelaskan "HBKB tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut."

Baca Juga :  Cerita Korban Persekusi di CFD