ERA.id - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul menanggapi cuitan politikus Partai Demokrat, Andi Arief yang menuding Yusril Ihza Mahendra telah meminta honor Rp100 miliar kepada Partai Demokarat.
Ruhut yang juga bekas kader Partai Demokrat itu mengaku sebelumnya sering bersebrangan dengan Yusril. Akan tetapi, ia mengaku sedih melihat sikap Andi Arief yang menghina pakar hukum tata negara sekaligus pengacara itu.
"Prof Yusril jujur saja Aku sering berseberangan dgn beliau dalam pandangan politik," cuit Ruhut di akun Twitter pribadinya, Kamis (30/9/2021).
"Tapi terus terang kelakuan disekitar AHY yg kebangetan menghina Pak Yusril Aku sedih," tambah Ruhut.
Menurut dia, sikap para kader Demokrat yang menghina Yusril terkait honor Rp100 miliar bakal merugikan sang ketua umum, Agus Harimurti Yudhoyono dan Partai Demokrat.
"Ini sangat merugikan AHY dan PD tolong Hormati Hukum Kasus ini lagi di Pengadilan PTUN Paten MERDEKA," kata Ruhut.
Sebelumnya, lewat akun Twitternya, Andi Arief menuding bahwa Yusril telah meminta bayaran Rp100 miliar untuk menghadapi kubu Moeldoko.
"Begini Prof @Yusrilihza_Mhd, soal gugatan JR pasti kami hadapi. Jangan khawatir. Kami cuma tidak menyangka karena Partai Demokrat tidak bisa membayar tawaran anda 100 Milyar sebagai pengacara, anda pindah haluan ke KLB Moeldoko," cuit Andi Arief di akun Twitternya, Rabu (29/9/2021).
Seperti diketahui, Yusril Ihza Mahendra kini mendampingi empat anggota Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang mengajukan judicial review terkait Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat tahun 2020 ke Mahkamah Agung.
Yusril menyebut judicial review tersebut meliputi pengujian formil dan materil terhadap AD/RT Partai Demokrat Tahun 2020 yang telah disahkan Menkumham tanggal 18 Mei 2020.
Yusril pun tak ambil pusing soal tudingan kader Demokrat tersebut. Ia lantas menyatakan bahwa itu adalah omongan orang jalanan.
"Yang ngomong malah Rachland Nashidik. Yang ngomong malah siapa lagi itu namanya, Andi Arief, ya? Omongannya ya omongan orang jalanan. Enggak ada omongannya itu inteleknya, enggak ada sama sekali," kata Yusril saat diwawancara CNN Indonesia TV, Selasa (28/9) malam.