ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menkritik rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Menurut dia, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tersebut tidak akan memindah masalah.
Hal ini dikatakan Anies saat menjawab pertanyaan Founder dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dalam diskusi bertajuk "Climate Heroes" yang diselenggarakan oleh FPCI dan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Kamis (30/9).
"Masalah lingkungan bukan direlokasi ke Kalimantan. Polusi udara tidak direlokasi ke Kalimantan. Ini status ibu kota yang sedang direlokasi,” ujar Anies dalam forum tersebut sebagaimana dikutip dari akun YouTube FPCI pada Jumat (1/10/2021).
Menanggapi pernyataan Anies, pegiat media sosial Denny Siregar mengaku ingin memeluk Anies dan bebersi senyuman manis.
"Kalo ketemu @aniesbaswedan akan saya peluk dia, saya senyumin dgn manis dan saya bisikkan di telinganya, 'Niesss, urusanmu iku opoooo.. Angel wess angel..'," kata Denny Siregar di akun Instagramnya, Selasa (5/10/2021).
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan total anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pada tahun 2021 mencapai Rp1,7 triliun.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan anggaran tersebut terbagi ke dalam anggaran belanja masing-masing kementerian dan lembaga (K/L) maupun non K/L.
"Belanja PUPR, Kemenhub, KLHK, ATR sebesar Rp800 miliar dan di dana belanja Project Development Fund (PDF) sebesar Rp900 miliar yang masuk ke non K/L," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
IKN rencananya berlokasi sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim yang mengambil lahan bekas hutan tanaman industri seluas 256 ribu hektare, ditambah dengan kawasan cadangan sehingga totalnya mencapai 410 ribu hektar