Kesepakatan Facebook dengan Indonesia

| 08 May 2018 08:46
Kesepakatan Facebook dengan Indonesia
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Vice President Facebook untuk Public Policy Asia Pacific, Simon Milner menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan antara Facebook dengan pemerintah Indonesia.

Salah satu kesepakatan yang telah disetujui perwakilan Facebook Indonesia mengenai penanganan kebocoran data pengguna yang dilakukan oleh Cambridge Analytica. Tak hanya itu, Facebook juga berkomitmen dengan pemerintah Indonesia untuk mendukung penanganan ujaran kebencian dan kabar bohong yang kerap tersebar di platform Facebook.

"Pertama, tadi disampaikan bahwa Cambridge Analytica sedang diaudit oleh otoritas di Inggris. Tapi saya sampaikan tadi di rapat, enggak bisa hanya nunggu dari otoritas Inggris, harus cari upaya lain. Dan Facebook lakukan paralel, sambil nunggu result UK authorities, Facebook juga lakukan beberapa tindakan untuk memastikan, terutama dari tahun 2014, tidak ada lagi yang lainnya," ujar Rudiantara, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (8/5/2018).

Hal kedua yang diminta Menteri Kominfo adalah komitmen Facebook bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam hal penanganan konten negatif.

“Yang kedua adalah bagaimana kita manage konten negatif. Facebook performanya setengah, 50 persen sampai akhir tahun 2017. Tapi sekarang sudah naik ke 68 persen dan masih ada PR how can we stretch from the 68 persen to the higher number. Ini juga bagian dari evaluasi penilaian oleh Kominfo bagaimana kerja sama Facebook menangani konten-konten yang dianggap negatif,” kata Rudiantara.

Rudiantara juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai penggunaan Facebook untuk propaganda seperti yang terjadi pada kasus Rohingya di Myanmar dan Sri Lanka. Ia mengaku tak akan segan-segan untuk memblokir Facebook di Indonesia, bila hal itu terjadi.

"Saya secara tegas mengatakan bahwa saya tidak pernah ragu untuk menutup sistem jika itu urusannya adalah provokasi pecahnya NKRI," Imbuhnya.

Baca Juga : Facebook Resmi Batasi Akses Pihak Ketiga

Sebagaimana diketahui, platform Facebook sedang diaudit oleh otoritas Inggris terkait penyalahgunaan oleh Cambridge Analytica. Meski begitu, pihak Facebook Indonesia siap untuk berkoordinasi terkait hasil investigasi dan audit tersebut.

"Saat ini kami masih menunggu update dari Komisi Informasi Inggris terkait investigasi Cambridge Analytica. Sembari menunggu kami juga melakukan investigasi untuk menemukan jika ada pengembang ataupun aplikasi lainnya yang melakukan hal yang sama. Begitu kita dapat hasilnya, kami pastikan semua pihak akan diberi tahu, baik pemerintah, kepolisian, terutama masyarakat yang terkena dampaknya," ujar Simon Miller.

Baca Juga : Anti Jomblo di Facebook

Rekomendasi