ERA.id - Belum lama ini beredar kabar sebuah aliran diduga sesat muncul di Kabupaten Sukabumi. Simbolnya menggabungkan Kristen dan Islam. Informasi ini pun langsung viral di media sosial.
Semua info ini berawal dari WhatsApp, soal ada masyarakat yang mendatangi salah satu warga berinisial AS (60) di Desa Bojongsawah, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/10/2021) silam.
"Dalam video yang beredar ada yang bernarasikan bahwa itu adalah padepokan sesat, ada juga yang mengatakan aliran sesat, sehingga membuat masyarakat penasaran dan mendatanginya, padahal kejadiannya bukan seperti itu," ujar Kapolsek Kebonpedes, Iptu Tommy Ganhani Jaya Sakti.
Polisi sendiri sudah turun tangan mengecek lokasi dan menjaga kondisi masyarakat agar tidak terprovokasi.
Soal penggabungan simbol agama, Tommy pun mengakuinya. "Dalam penanganannya, kami bergerak cepat melakukan dialog dan diskusi tentang keresahan warga tersebut dan alhamdulillah berjalan kondusif, kedua belah pihak saling memahami, AS akan menghapus penggabungan simbol-simbol keyakinan itu dan masyarakat pun tidak berbuat melawan hukum, intinya tadi semuanya berjalan kondusif."
Di media sosial
Di media sosial malah lain. Kejadiannya baru saja viral hari ini. Malah, seorang netizen menyebut aliran tersebut adalah Krislam. Alasannya sederhana, penggabungan tulisan Arab dan lambang salib.
"the real "KRISLAM". agama baru di daerah sukabumi yang baru diciduk," tulis akun Twitter @plesetam.
Konten ini pun sontak dijadikan sebuah candaan. "Solusi dan jalan tengah bagi sobat2 yang pacaran beda agama," tulis @islaaamski.
Tak cuma itu, dalam gambar yang disebar netizen, ada pula terpampang tulisan bahwa musyrik dianggap Allah adalah orang yang beriman.