Amerika Serikat Siaga, Kasus Covid-19 Omicorn Pertama Mulai Terdeteksi

| 02 Dec 2021 17:41
Amerika Serikat Siaga, Kasus Covid-19 Omicorn Pertama Mulai Terdeteksi
Amerika serikat deteksi varian omicorn (Dok: freepik/kjpargeter)

ERA.id - Amerika Serikat bersiap menghadapi gelombang dan varian baru dari virus Covid-19 Omicorn. Pejabat kesehatan masyarakat di California mengkonfirmasi kasus omicorn pertama di Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa virus tersebut terdeteksi dari individu yang baru saja kembali dari Afrika Selatan.

"Wisatawan itu telah divaksinasi sepenuhnya, sejauh ini menunjukkan gejala ringan dan saat ini sedang mengasingkan diri," kata CDC, dikutip BBC, Kamis (2/12/2021).

Amerika Serikat berencana memberlakukan pembatasan perjalanan baru atas varian baru tersebut. Penumpang internasional diharapkan segera menunjukkan hasil tes negatif dalam waktu 24 jam setelah keberangkatn mereka.

Presiden Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan persyaratan pengujian yang lebih ketat dan kemungkinan menerapkan aturan serta tindakan tambahan pada Kamis (2/12/2021).

Sebelumnya Biden mengatakan bahwa dia yakin varian baru itu bukan penyebab dari kepanikan sehingga sangat kecil kemungkinan untuk melakukan lockdown di sektor domestik.

Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan AS telah menganggap varian omicorn sebagai varian yang harus menjadi perhatian. Meskipun masih belum jelas apakah itu terkait dengan lebih banyak penularan atau lebih berisiko untuk menghindar dari vaksin.

AS dan beberapa negara sendiri telah memberlakukan larangan perjalanan dari delapan negara Afrika, yang meliputi Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi.

Pakar kesehatan mengatakan pembatasan perjalanan akan memberi mereka waktu untuk mempelajari varian baru, tetapi laporan baru menunjukkan varian omicron mungkin telah menyebar melalui Eropa barat ketika para ilmuwan di Afrika Selatan mendeteksinya minggu lalu.

Menurut WHO, setidaknya 23 negara kini telah melaporkan kasus varian yang sangat bermutasi, termasuk Inggris, Kanada, dan beberapa negara anggota Uni Eropa.

Rekomendasi