Tim Editor
ERA.id - Presiden Jokowi membagikan foto kebersamaannya dengan Gubernur DKI Jakarta hingga Jusuf Kalla saat meresmikan gedung kantor Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Jakarta, Jumat (25/12/2021).
Momen tersebut pun tak ketinggalan dikomentari warganet. Mereka mengungkit pidato Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha di puncak acara Ulang Tahun ke-7 PSI di Jakarta yang juga dihadiri Presiden Jokowi.
Saat itu, Giring menyebut kemajuan Indonesia akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada.
Netizen lantas mengaitkan bahwa sosok yang dimaksud Giring adalah Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Pak yang disamping bapak itu yang pake masker abu2 kemaren disindir om Giring lhoo 😂," kata akun Instagram @sevanov****.
"Kho bukan Anis Bawedan yang Resmi.. Jokowi yang terbaiklah buat DMI, terima kasih Jusuf Kalla, yang Sudah Jujur untuk Rakyat, Bahwa kalau bukan Jokowi, Sudah 50 thn DMI tidak punya kantor.. era Jokowi lah DMI punya Kantor Sendiri," kata @max_p****.
"Serigala serigala berbulu domba...Hati hati pak," tulis akun @suryo_****.
"Si anis ko ada sih merusak pemandangan saja," kata akun @agsthinu****.
Sebelumnya, Jokowi meresmikan gedung kantor Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Jalan Matraman Raya, Jakarta. Gedung baru ini diketahui dibangun di atas lahan hibah dari pemerintah.
Jokowi berharap di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla kantor baru ini membuat DMI semakin bersemangat menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah bagi umat Islam.
"Tapi sebagai pusat pendidikan, dakwah yang mencerdaskan, tempat musyawarah untuk membangun persatuan, memperkokoh ikatan kebangsaan, dan juga pusat pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tulis Jokowi di akun Instagramnya.
Ia juga mengapresiasi usaha DMI untuk memakmurkan dan dimakmurkan masjid, menjadikan masjid sebagai penguat ekonomi umat dan berusaha membangun masyarakat yang mutamaddin, yang berdaya secara ekonomi, politik, maupun budaya.
