"Kita mendapat laporan dari ayahnya, bahwa Sutinah sudah 25 tahun hilang kontak setelah berpamitan untuk bekerja di Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga," kata Juwarih di Indramayu, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (19/5/2018).
Sang ayah yang bernama Tarmun menuturkan, sejak tahun 1993 sampai sekarang, Sutinah yang merupakan warga Blok Dusun Janaka, RT/Rw 01/01, Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tidak diketahui keberadaannya.
Kata Tarmun, saat itu merupakan kali kedua Sutinah berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi, setelah sebelumnya pada 1989 Sutinah juga pernah melakoni perjalanan yang sama ke Arab Saudi melalui PT Perdana yang beralamat di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Ini keberangkatan yang kedua kalinya, sebelumnya pada saat masih berusia 14 tahun Sutinah direkrut dengan PJTKI yang sama bekerja sebagai TKW ke Arab Saudi selama 4 tahun," ujarnya.
Dikabarkan meninggal
Tujuh bulan setelah keberangkatan Sutinah yang kedua, Tarmun mengaku mendapati kiriman surat yang dikirim melalui pos. Surat yang dikirim atas nama seseorang yang mengaku teman kerja Sutinah di daerah Tabuk, Arab Saudi itu berisi kabar duka soal meninggalnya Sutinah.
Namun, keluarga merasa tak yakin dengan kebenaran surat dan kabar yang ditulis di dalamnya. Keluarga mengaku yakin bahwa tulisan dalam surat tersebut merupakan tulisan yang ditulis oleh Sutinah sendiri.
"Namun keluarga tidak yakin, kalau anaknya meninggal, karena surat tersebut seperti tulisan tangan Sutinah," tuturnya.
Berdasar laporan itu, SBMI Cabang Indramayu kini tengah menggali informasi dari keluarga terkait proses perekrutan dan keberangkatan Sutinah ke luar negeri. Setelah itu, pihaknya berjanji akan memfasilitasi pelaporan ini ke pihak Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenakertrans).
"Sementara ini kami masih terus menggali informasi dan mengumpulkan dokumen-dokumen dari keluarga terlebih dahulu, sebelum kami mengadu ke pihak kementerian terkait," katanya.