ERA.id - Beredar sebuah informasi di internet yang mengklaim bahwa vaksin yang berasal dari teknologi mRNA seperti Vaksin Pfizer dan Moderna berbahaya bagi anak-anak.
Informasi yang beredar melalui Rumble.com tersebut menampilkan video seorang peneliti vaksin mRNA, Dr. Robert Malone, menyatakan bahwa vaksin mRNA berbahaya bagi organ tubuh anak-anak yang disebabkan dari lonjakan protein beracun.
"Gen ini memaksa tubuh anak Anda untuk membuat lonjakan protein beracun. Protein ini sering menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak,” ujar Robert Malone dalam video tersebut.
Dikutip dari Cek Fakta.com, klaim tersebut salah. Faktanya, pernyataan tersebut dibantah oleh sejumlah dokter ahli lainnya karena tidak mendasar dan tidak ada bukti lonjakan protein yang dihasilkan vaksin mRNA beracun.
Melalui AFP, Paul Offit, dokter penyakit menular yang juga Director of the Vaccine Education Center di Rumah Sakit Anak Philadelphia menyatakan bahwa lonjakan protein beracun tersebut salah, tidak ada buktinya pada percobaan hewan dan manusia.
Kemudian Peter Murray, Profesor Imunologi Biokimia Institute Max Planck menyatakan bahwa lonjakan protein yang dihasilkan tersebut tidak membahayakan karena hanya bertahan pada otot seseorang beberapa saat setelah disuntikan.
Vaksin berbasis mRNA yang digunakan Pfizer dan Moderna ini merupakan teknologi termutakhir. Vaksin ini bekerja dengan memperkenalkan “blueprint” lonjakan protein Virus Corona buatan sehingga dapat dikenali oleh tubuh tanpa memasukkan virus asli yang sudah dilemahkan seperti kebanyakan vaksin tradisional pada umumnya.
Terkait klaim tersebut Daborah dari American Academy of Pediatrics mengatakan kepada AFP bahwa video tersebut menyesatkan dan membahayakan orang lain yang tidak ingin divaksin termasuk anak-anak.
Dengan demikian klaim Vaksin mRNA pada Pfizer dan Moderna Berbahaya Bagi Anak-Anak merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.