Menkes: Vaksinasi COVID-19 Anak Dilakukan di Dinas Pendidikan dan Sekolah

| 05 Jul 2021 14:50
Menkes: Vaksinasi COVID-19 Anak Dilakukan di Dinas Pendidikan dan Sekolah
Ilustrasi sekolah (Amalia Putri/era.id)

ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 12-17 tahun akan dilakukan di dinas pendidikan dan sekolah. Hal ini untuk menghindari bentrok dengan vaksinasi untuk masyarakat kelompok usia di atas 18 tahun.

"Vaksin (COVID-19) untuk 12-17 tahun, vaksinasi ini akan dilakukan di dinas-dinas pendidikan dan sekolah. Agar tidak bentrok dengan program vaksinasi yang jauh lebih berisiko yaitu 18 tahun ke atas," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (5/7/2021).

Dalam kesempatan itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambahkan, hingga saat ini BPOM sudah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap lima merek vaksin COVID-19. Diantaranya yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan vaksin COVID-19 buatan PT Bio Farma.

Dari lima merek vaksin tersebut, baru satu merek vakin yang mendapatkan EUA untuk anak-anak dan remaja usia 12-17 tahun, yaitu vaksin Sinovac.

"Vakin yang bisa diberikan untuk anak-anak yaitu vaksin Sinovac. Bisa diberikan untuk anak-anak pada usia 12-17 tahun berdasarkan data yang kami terima," ujar Kepala BPOM Penny Lukito.

Lebih lanjut, Penny mengatakan, BPOM tidak menutup kemungkinan untuk memberikan EUA vaksinasi anak-anak dari merek vaksin lainnya. Menurut Penny, saat ini vaksin COVID-19 yang sudah memiliki data uji klini untuk digunakan anak-anak adalah vaksin Pfizer.

"Vaksin Pfizer sudah memiliki data uji klinik untuk anak usia 12 tahun ke atas. Tapi sekarang masih dalam prosesnya untuk mendapatkan emergency use authorization. Saya kira, saat ini sedang dalam tahap-tahap terakhirnya, tahap final untuk dapat EUA," kata Penny.

Meski begitu, BPOM masih menunggu keputusan pemerintah apakah ke depannya akan menggunakan vaksin COVID-19 merek Pfizer dalam program vaksinasi nasional. Serta bisa  segera didatangkan ke Indonesia.

"Apabila segera datang, bisa juga digunakan, apabila pemerintah memutuskan membeli untuk menggunakannya. Tapi saya kira ada penggunaannya bisa diberikan untuk anak-anak," pungkasnya.

Rekomendasi