Viral Kisah Klitih, Bupati Sleman: Aktivitas Anak di Atas Jam 9 Malam Harus Dipantau

| 01 Jan 2022 07:52
Viral Kisah Klitih, Bupati Sleman: Aktivitas Anak di Atas Jam 9 Malam Harus Dipantau
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.(Dok Pemkab Sleman)

ERA.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebut perbuatan kriminal jalanan alias klitih perlu segera diselesaikan dengan melibatkan seluruh pihak dalam penyelesaiannya. Orang tua diminta tegas pada anak yang beraktivitas di malam hari.

Menurut Kustini, remaja usia produktif memiliki kesempatan untuk menjadi anak kreatif dengan memberikan kesempatan mereka terlibat dalam kegiatan positif baik di bidang akademis maupun non-akademis seperti kegiatan olahraga dan kesenian.

"Dari beberapa kasus yang terjadi, anak-anak ini rata-rata masih kurang edukasi, terutama akibat dari perbuatan itu sendiri yang bisa berurusan dengan hukum. Jika anak-anak yang punya energi lebih ini diarahkan pada hal-hal positif, tentu akan sangat bagus," ungkap Kustini, Jumat (31/12/2021).

Kustini sepakat, jika tindakan klitih merupakan tindakan kriminal yang tidak dibenarkan dalam norma masyarakat dan hukum. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh stakeholder untuk terlibat mengatasi masalah ini terutama lewat peran aktif dari orang tua.

"Sebenarnya ini perlu kepekaan dari orang tua juga. Aktivitas anak di atas jam 21.00 WIB itu ngapain aja perlu dipantau dan harus tegas juga kalau hanya untuk main atau nongkrong. Karena kalau dari keluarga saja istilahnya membiarkan, tentu ini tidak akan selesai," kata Kustini.

Menurutnya, Pemkab Sleman sudah menaruh perhatian pada kasus klitih dengan mengaktifkan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR). Kelompok yang diisi oleh remaja ini berkontribusi membentuk pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan mengedukasi soal perilaku menyimpang.

"Ini kan sebenarnya bahasa antar remaja ya. Kita juga sudah lakukan itu dan akan diintensifkan lagi melalui PIKR dan edukasi sebaya hingga tingkat Dasawisma. Saya yakin jika komunikasi antar remaja berjalan maksimal, klitih akan semakin berkurang dan selesai," kata Kustini.

Untuk menunjang tersalurkannya jiwa kreatif dan tidak bisa diam anak remaja, Kustini menyebut fasilitas wifi gratis padukuhan dan sport center di tiap kecamatan akan menjadi solusi penanganan klitih jangka menengah.

"Dengan adanya wifi gratis dan sport center ini, bakat dan minat remaja lebih bisa disalurkan. Bisa dengan berolahraga atau belajar berbagai hal yang ditunjang dengan wifi gratis ini. Jadi dua program ini salah satunya terintegrasi juga pada mengembangkan bakat dan minat remaja agar tidak disalurkan pada perilaku yang menyimpang," tambah Kustini.

Adapun langkah jangka pendeknya adalah meminta Satpol PP dan lintas sektoral untuk mengintensifkan patroli pada jam-jam dan titik-titik rawan klitih.

Satpol PP dan kepolisian juga akan berkolaborasi untuk memasang CCTV.

"Saat ini kita sedang rancang indikator-indikator yang berkaitan dengan klitih. Agar langkah atau upaya selanjutnya bisa lebih masuk pada akar permasalahan. Harapan kita semua Sleman aman, Yogya aman, dan remaja-remaja ini menjadi agen-agen perubahan yang berdampak positif," pungkas Kustini.

Kondisi aman itu juga diharapkan terjadi saat pergantian tahun. Bupati Sleman pun melakukan apel dan pemantauan pos pengamanan tahun baru hari ini. Kustini mengimbau warga bermalam tahun baru di rumah demi mencegah Covid-19.

"Kegiatan pengamanan malam tahun baru 2022 ini merupakan upaya kita dalam menjaga ketertiban umum dan kelancaran lalu lintas. Sehingga malam masyarakat dapat melalui malqm tahun baru dengan aman dan nyaman," kata Kustini yang mengecek pos sambil naik sepeda motor.

Rekomendasi