Tim Editor
ERA.id - Mantan Menpora sekaligus pakar telematika, Roy Suryo mengaku pernah menawarkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok --saat menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta-- untuk berobat di rumah sakit jiwa (RSJ).
Saat itu, Roy Suryo menawarkan Ahok untuk berobat ke Rumah Sakit Khusus (RSK) Puri Nirmala di Yogyakarta. Sebab, saat itu ia menilai ada kekacauan berpikir dari Ahok.
"Apa itu RSK Puri Nirmala? Ini memang RSK / Khusus Jiwa, didirikan sudah sejak 1974 di Jogja oleh Alm Prof Dr dr KPH Soejono, SpS, SpKJ. Dulu pernah juga saya tawarkan utk Pengobatan Ahok (saat dia kacau pikirannya) soal Taman BMW vs Kemenpora. Sekarang utk FH, GRATIS, tis. AMBYAR" cuit Roy Suryo di akun Twitternya, dilihat ERA.id, Senin (10/1/2022).
Hal itu diungkapkan Roy Suryo karena sebelumnya ia menuliskan tweet tawaran berobat di RSK Nirmala kepada bekas politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Saat memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Siang tadi (10/1/2022) Ferdinand diketahui membawa riwayat kesehatannya.
Ia mengklaim memiliki bukti punya penyakit yang memengaruhi hati dan pikirannya sehingga keliru men-tweet soal 'Allahmu lemah' hingga berujung pada pelaporan ke Bareskrim Poolri.
"Inilah penyebabnya bahwa saya kemarin menderita sebuah penyakit hingga timbul percakapan pikiran dengan hati, jadi saya bawa riwayat kesehatan saya yang memang mengkhawatirkan," kata dia saat tiba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/1/2022).
Menanggapi itu, Roy Suryo menawarkan berobat gratis di RSK Nirmala Yogyakarta untuk Ferdinand hingga sembuh. Hal itu dilakukan agar Ferdinand tidak membuat gaduh masyarakat.
"Saya selaku Ketua Yayasan menawarkan secara GRATIS sdr FH utk diperiksa lebih netral & dirawat di RSK Puri Nirmala Jogja. Ini serius, jadi kalau memang Sakit ya dirawat sampai sembuh, Agar tdk membuat Gaduh Masyarakat. Tetapi kalau Sehat ya Jalani Proses Hukum yg berlaku. AMBYAR," kata Roy.
Untuk diketahui, pada tahun 2014 saat menjabat Menpora, Roy Suryo dan Ahok sempat terlibat "perang statement" terkait rencana pembongkaran Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan penyediaan lahan untuk stadion pengganti di kawasan Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara.
