ERA.id - Beredar video yang diklaim sebagai Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut diusir di kampung Muslim di Riau.
Informasi itu diposting oleh akun Facebook Kang Wildan pada 24 Februari 2022 yang mengunggah sebuah video dengan narasi "Ci yakul di usirrr". Di video tersebut juga terdapat narasi "si Menag diusir Di kampung muslim".
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir laman turnbackhoax.id, adanya video yang diklaim sebagai Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diusir di kampung Muslim merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Pria di video itu adalah Ketua GP Ansor Riau, Purwaji. Video itu direkam di depan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMRR), Rabu 19 September 2018 sebelum Yaqut ditunjuk menjadi Menteri Agama.
Video yang identik dengan video yang diunggah oleh sumber klaim, diunggah oleh kanal Youtube Amil Islam Channel pada 19 September 2018 dengan judul “JANGAN AJARI ORANG MELAYU | ACARA GP ANSOR DAN BANSER DI BATALKAN”
Sebelumnya, klaim yang mirip pernah diperiksa faktanya di artikel berjudul [SALAH] Video “Mentri agama Yaqut di usir ketika hadir di tanah melayu” yang terbit di turnbackhoax.id pada 6 Januari 2021. Dilansir dari artikel ini saat itu Ketua GP Ansor Riau, Purwaji bertemu dengan Ketua DPH LAMR, Datuk Seri Syahril Abu Bakar.
“Ada pun pokok pembahasan antara Purwaji dan LAMR yakni terkait rencana kedatangan Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Kirab Satu Negeri, Zikir Kebangsaan di Kabpaten Siak,” tulis GoRiau dalam laporannya, Rabu 19 September 2018.
Namun setelah pertemuan itu berlangsung, sejumlah orang di lokasi, mendekati Purwaji. Mereka menolak acara GP Ansor di Riau dan mengusir Purwaji. Puluhan masyarakat ini juga berbondong-bondong mengiringi Purwaji hingga keluar dari halaman Balai Adat LAMR setelah melihat Purwaji keluar dari ruang Ketua DPH LAMR.
Namun, hal ini diklarifikasi Purwaji melalui akun Facebooknya pada 20 September 2018. Purwaji membantah bahwa ada isu yang menyebutkan bahwa kehadirannya ditolak oleh Lembaga Ada Melayu (LAM) Riau.
Ia menjelaskan, setelah bertemu LAM Riau dan LAM Siak bahwa tidak benar lembaga adat terhormat itu mengusirnya sebagaimana judul-judul provokatif itu. “Saya disambut hangat selayaknya keluarga oleh Kerabat Kesultanan Siak, Datuk datuk LAM Riau dan malamnya diterima LAM Siak,” kata Purwaji.
Sementara itu, pelaksanaan Zikir Kebangsaan di kota Siak Sri Indrapura berjalan aman di bawah pengamanan aparat kepolisian. Zikir ini dilaksanakan Sabtu (22/9/2018) malam hari di Masjid Islamic Center di Kota Siak. Setidaknya seribuan massa menghadiri acara yang digelar GP Ansor dan Banser di Riau.