Hujan Es Batu Disertai Badai Angin Kencang Terjang Tangsel, BMKG: Awan Kumulonimbus Penyebabnya

| 15 Mar 2022 14:43
Hujan Es Batu Disertai Badai Angin Kencang Terjang Tangsel, BMKG: Awan Kumulonimbus Penyebabnya
Hujan es di wilayah Pamulang Tangsel, (Tangkapan Layar)

ERA.id - Hujan es disertai badai angin menerjang sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (14/3/2022) sore. Beberapa wilayah yang terdampak yakni, Pamulang, hingga Ciputat.

Insiden tersebut pun viral di media sosial yang diunggah sebuah akun Instagram @tangsel_update, kiriman dari warga. Bahkan dilaporkan hujan tersebut turut membawa butiran es sebesar kerikil.

"Hujan es terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan, pada Senin (14/03). Tempat kalian hujan es juga ga??" tulis @tangsel_update.

Sementara itu, warga yang mengirim video hujan es tersebut menyebut peristiwa itu terjadi pada Senin sore.

Dalam video lainnya, tampak seorang warga Tangsel tengah mengamati butiran es yang turut turun saat hujan deras menerjang wilayahnya.

Sementara itu, sejumlah warganet pun melaporkan terjadinya hujan es di Tangsel.

"Witana Harja hujan es juga," tulis @jputri111.

Sementara itu, dilaporkan hujan deras yang disertai angin kencang merobohkan sebuah pohon. Pohon tumbang tersebut terjadi di Jalan Merpati, Jombang, Ciputat, Tangsel.

Dikonfirmasi, Prakirawan BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hilma Nurul mengatakan, fenomena hujan es yang melanda wilayah Tangerang Selatan tersebut disebabkan adanya awan Kumulonimbus.

"Betul, kami sudah terima laporan, adanya hujan es diwilayah Pamulang dan sekitarnya. Fenomeni ini karena adanya awan Kumulonimbus," katanya saat dihubungi Senin (14/3/2022).

Awan Kumulonimbus ini, merupakan awan yang timbul akibat ketidakstabilan atmosfer. Dimana, saat ini adanya siklus tropis di Samudera Hindia Selatan Banten, mempertemukan suhu laut yang hangat dengan suhu angin yang cukup kencang.

"Berdasarkan radar yang ada, awan ini muncul di daerah Setu, Pamulang dan sekitarnya dan memicu terjadi cuaca ekstrim. Sehingga, muncul fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini, seperti hujan es, hingga hujan yang disertai angin kencang, petir dan kilat," ujarnya.

Lanjut dia, di bulan Maret ini, wilayah Banten memang sudah memasuki musim pancaroba atau musim peralihan. Alhasil, kejadian fenomena itu pun memang umum terjadi di musim peralihan.

"Banten memang sudah masuk musim pancaroba. Jadi fenomena hujan es, hujan angin disertai petir yang singkat, sangat umum terjadi. Kami prediksi akan terjadi dua hari ke depan, kita imbau juga masyarakat jangan panik, tetap waspada dan berhati-hati," ungkapnya.

Rekomendasi