ERA.id - Pendeta Gilbert Lumoindong merespons ucapan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Al-Qur'an.
Pendeta Gilbert mengingatkan Pendeta Saifuddin untuk menjaga prinsip agamamu agamamu, agamaku agamaku.
Pendeta Gilbert menegaskan prinsip agamamu agamamu, agamaku agamaku ini penting untuk mencegah terjadinya kegaduhan.
Namun demikian, prinsip toleransi beragamaitu hendaknya dibarengi dengan penindakan tegas kepada mereka yang memviralkan konten agama yang sensitif.
"Jadi kelihatannya benar adanya, agamamu agamamu agamaku agamaku. Ini semestinya ada kesepakatan bersama untuk hentikan," kata Pendeta Gilbert, dikutip dari hops.id, Jumat (18/3/2022).
Pendeta Gilbert meminta masyarakat stop viralkan konten agama yang sensitif lah. Kalau menemukan konten semacam itu, usahakan sebisa mungkin jangan diviralkan.
"Tolong jangan diviralkan lah, buang saja, diviralkan kan akhirnya ganggu ketentraman umat beragama," katanya.
Dia mengatakan masih banyak masalah bangsa yang harus diselesaikan, misalnya kita kan sedang ada masalah minyak goreng langka, harga kedelai dan tempe naik. Belum lagi COVID-19 di Indonesi baru mulai mereda, belum lagi soal masalah IKN.
"Sementara kita ribut pada hal yang remeh temeh tapi ketika diviralkan jadi ramai. Kalau begini terus kapan selesainya, maka kita harus ingatkan bersama," ujarnya.
Pendeta Gilbert mengatakan pula, dalam hal isu sensitif urusan agama, maka jangan sampai terjadi adu kuat-kuatan viral. Jadi mana yang paling viral nanti malah yang akan mendapatkan perhatian dan proses hukum dilanjutkan.
Sedangkan konten sensitif agama yang kalah viral dikalahkan tidak diproses hukum.
"Negara ini akan terus bermasalah, akan ada saja hal seperti ini. Marilah kita dewasa, agamamu agamamu agamaku agamaku. Mari kita jaga NKRI ini karena bangsa kita sedang dalam geliat untuk bangkit," ujarnya.