Taman Wisata Iman ini berdiri di atas lahan seluas 130.000 meter per segi, dijadikan tempat wisata religi. Tempat ini menggambarkan toleransi lima agama yang diakui di Indonesia. Sebab, taman ini berdiri bangunan ibadah bagi pemeluk agama masing-masing. Mulai dari tempat peribadatan hingga miniatur bangunan yang dianggap bersejarah dan mengenang peristiwa-peristiwa penting bagi pemeluknya.
Di antaranya, lapangan Manasik Haji dan masjid, Perjalanan Kehidupan Yesus Kristus. Dimulai dari Kandang Domba di Betlehem, Yesus memberi makan 5.000 orang, Yesus berdoa di Taman Getsmani, 14 tahap perjalanan salib (Via Dolorosa), Bukit Golgata dan Kebangkitan Yesus.
Kemudian, Vihara Saddhavadana dengan patung Buddha Rupang, patung Abraham, patung Nabi Musa, Gereja Oikumene, Gua Bunda Maria, dan Perahu Nabi Nuh, dan Kuil Hindu.
Di sana, pendamping Djarot Saiful Hidayat itu mengunjungi semua lokasi. Dia Menapaki lokasi yang berbeda dengan berjalan kaki, naik anak turun tangga, dan tampak antusias melihat bangunan masing-masing kelima agama.
Sihar menilai, Taman Wisata Iman ini tak hanya dijadikan sebagai tempat wisata religi semata. Pesan Taman Wisata Iman ini juga kiranya disampaikan kepada anak-anak sebagai media pembelajaran. Perbedaan kiranya tak menjadi pemisah untuk pembangunan dan kemajuan Sumatera Utara.
"Taman Wisata Iman ini dibangun tentunya untuk menjaga kerukunan beragama antarwarga Sumut khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Ini juga sebagai bentuk pendidikan tentang agama lainnya. Kita punya kesempatan belajar, tahu agama lain, saling memahami," kata Sihar.
Tak hanya itu, Taman Wisata Iman ini juga patut menjadi tempat rekreasi bersama keluarga. Sebab, lokasi ini menyuguhkan pemandangan di bawah perbukitan Desa Sitinjo.
"Juga sebagai tempat rekreasi, karena pemandangan yang sangat bagus. Juga dengan udara sejuk dan nyaman, untuk ketenangan mengasah spritual kita," katanya.
Katanya, potensi yang dimiliki Kabupaten Dairi ini bisa menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan baik lokal maupun luar negeri, sehingga menambah pendapatan asli daerah (PAD).
"Apa yang disajikan di sini, menjadi salah satu tujuan wisata di Kabupaten Dairi ini, yang menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah. Sisi lain, pasti menjadi perekonomian masyarakat," kata dia.