Langit Singapura Steril Saat Pertemuan Trump-Jong un

| 06 Jun 2018 21:05
Langit Singapura Steril Saat Pertemuan Trump-Jong un
Salah satu sudut di Pulau Sentosa (Pixabay)
Singapura, era.id - Singapura terus berbenah menghadapi pertemuan maha penting sejagat raya. Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong un akan bertemu di negeri ini 12 Juni mendatang.

Pengamanan ketat, jelas diberlakukan tanpa kompromi. Sekretaris Gedung Putih, Sarah Sanders, melalui akun Twitter sudah memastikan pertemuan akan digelar di hotel bintang-lima Capella di Pulau Sentosa.

Dilansir dari Reuters, Rabu (6/6/2018), salah satu bentuk pengamanan super ketat soal pembatasan penerbangan di langit Singapura. Pemberitahuan itu sudah diterbitkan di situs web Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), terhitung sejak 11-13 Juni, wilayah udara di Singapura akan dibatasi dulu.

Semua pesawat yang tiba di Bandara Changi Singapura diminta untuk mengurangi kecepatan dan menghadapi beberapa pembatasan pada penggunaan landasan pacu. Berani melanggar? Siap-siap pesawat akan segera dicegat.

"Untuk alasan keamanan nasional," sebut NOTAM itu.

Pangkalan Udara Paya Lebar juga dijaga supaya steril dari penerbang. Pangkalan udara ini merupakan fasilitas militer di bagian timur Singapura yang biasa digunakan Presiden AS dalam kunjungan-kunjungan mereka.

 

Bukan saja di Pulau Sentosa, otoritas Singapura juga menetapkan kawasan tertentu sebagai 'area khusus'. Mulai dari lokasi Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar AS dan sejumlah hotel penting. Berbagai benda seperti pesawat yang dikendalikan jarak jauh dan sistem pengeras suara publik akan dilarang digunakan di area-area khusus tersebut selama periode tertentu. 

Bandara Changi dan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura tidak dapat segera mengkonfirmasi rincian pemberitahuan pembatasan ruang udara.

Rekomendasi