Bimanesh, seorang dokter ahli Hipertensidan Ginjal yang bekerja di tiga rumah sakit; RS Medika Permata Hijau, RS Medika BSD, dan RS Haji. Jam terbangnya sudah tinggi, sudah kurang lebih 38 tahun melaksanakan praktik. Ia bercerita memiliki banyak pasien ginjal dan hipertensi yang sudah ditanganinya.
Di ujung persidangan, Bimanesh menuturkan sangat mengkhawatirkan pasien-pasiennya ketika dia dipenjara di Rutan KPK, Jakarta Timur, sejak Januari 2018. Dia mengatakan telah memiliki ikatan batin dengan pasien-pasiennya, karena kebanyakan mereka yang berobat mayoritas memiliki penyakit kronis dan secara tidak langsung harus sering bertemu dengan Bimanesh untuk update kondisi kesehatan.
”Yang utama dirugikan pasiennya. Mereka seperti kehilangan. Saya dan mereka sudah seperti keluarga. Memang sifatnya dokter ginjal seperti itu. Dia akan ketemu saya terus. Jadi ada semacam ikatan batin. Saya emosional dan sedih karena saya tidak ada untuk mereka,” tuturnya di hadapan majelis hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Bimanesh lantas bercerita soal salah satu pasiennya, seorang pejabat tinggi di sebuah Bank bernama Lukman, yang sempat menulis status di media sosial Facebook, mencurahkan isi hatinya yang kehilangan sosok Bimanesh. Tidak lama setelahnya, Lukman yang tengah menjalani pengobatan gagal ginjal dengan Bimanesh, meninggal dunia. Bimanesh langsung terlihat emosional ketika menceritakan hal tersebut. Ia mengatakan dirinya begitu terpukul, karena tidak bisa melaksanakan praktik untuk mengobati pasien-pasiennya.
“Yang sangat menyentuh saya, ada seorang pasien saya Lukman, pada hari saya masuk dia menulis di facebook dia kehilangan, beberapa hari kemudian dia meninggal,” tuturnya.
Baca Juga: Penyesalan Dokter Bimanesh
“Selama satu tahun belakangan ini, saya sedang menyiapkan seorang pasien yang sedang cangkok ginjal RSCM dengan donornya orang lain. Nah, ketika saya pergi karena tidak terurus, dia meniggal. Tadinya dia ingin datang sebagai saksi meringankan tapi saya larang karena dia sedang sakit,” tambahnya.
Beginilah salah satu petikan ungkapan almarhum Lukman dalam status Facebook yang ia tujukan kepada Bimanesh:
“…Secara psikologis, beliau membangun semangat untuk hidup, walau dengan ginjal yang tidak berfungsi. Hal inilah yang membuat para pasien gagal ginjal di tempat kami berobat senantiasa mengharap kehadirannya. Kami para pasien dr.Bimanesh ingin bertahan hidup hanya untuk memperpanjang ibadah kepada Allah SWT. Dokter, kapan kau kembali kepada kami?”
Dalam persidangan kali ini, Bimanesh juga turut membawa satu jilid kumpulan surat-surat dari para pasien, keluarga pasien, dan mantan pasiennya yang berisi testimoni dan dukungan kepada Bimanesh, yang kemudian ditunjukkan kepada majelis hakim. Lewat kumpulan surat tersebut, Bimanesh berharap dapat diberikan kesempatan mendedikasikan dirinya dalam dunia kesehatan, untuk menolong orang banyak.
“Melihat orang yang menjelang mati dan putus asa, itulah pekerjaan sehari-hari saya dan bikin mereka tetap ada harapan bahwa hidup tidak hanya sampai di sini. Yang dirugikan adalah pasien dan rumah sakit. Jadi kembali dalam sidang Yang Mulia saya mohon dalam putusan hakim kiranya bisa dipertimbangkan azas manfaat, bahwa tenaga saya masih ingin saya dedikasikan bagi kemaslahatan orang banyak,” ucapnya.
Bimanesh didakwa oleh KPK sebagai obstruction of justice atau melakukan perintangan penyidikan kasus korupsi. Ia didakwa telah bekerja sama dengan Fredrich telah membuat rekam medis palsu dan rekayasa kecelakaan terhadap Setya Novanto ketika dirawat di RS Medika Permata Hijau tanggal 16 November 2017.