“Biar ada pembelajaran. Saya sudah meminta tim hukum mengadukan ke Gakumdu. Termasuk yang menyebarkan juga ikut diadukan,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Minggu (10/6/2018).
Kata paslon yang diusung PDI Perjuangan dan PPP bersama Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus itu, saat dia bersama rombongan dalam perjalanan dari Tanjungbalai menuju Medan dia melintasi Kabupaten Asahan. Salah seorang Kepala Desa Kabupaten Asahan yang tergabung dalam APDESI kemudian menghubungi tim dan meminta kehadiran Djarot.
Djarot pun menyanggupi permintaan tersebut dan datang ke Kantor APDESI yang berada di Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Asahan. Di sana, para kepala desa mencurahkan isi hatinya kepada mantan Wali Kota Blitar itu dan mengharapkan solusi atas banyaknya persoalan yang mereka hadapi.
Ilustrasi (era.id)
"Banyak persoalan yang disampaikan para kepala desa itu kepada saya. Saya ceritakan pengalaman yang pernah saya alami, sewaktu saya menjadi Wali Kota Blitar, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta. Itu yang saya bagi-bagi ke mereka, bukan uang," jelas Djarot.
"Zaman sekarang kok ada ya, yang menyebarkan berita hoaks seperti itu. Tidak ada kerjaan ya mereka. Kalau ada yang percaya berita tak benar itu, perlu dipertanyakan orang itu,” bantahnya.
Djarot menambahkan, banyak pihak yang panik dan khawatir dengan situasi ini, dan akhirnya menyebarkan fitnah serta berita-berita hoaks.
“Saya ragu kalau orang-orang ini panik mungkin yang mengetahui acara itu, sehingga disebarkan berita bohong. Tidak ada kampanye di situ,” tegas Djarot.
Baca Juga : Pemilih Djarot-Sihar Naik Pesat Usai Debat Kandidat
Ilustrasi (era.id)