Setiap kereta yang telah ditumpangi penumpang dan hendak berangkat, para porter tersebut akan berjejer di samping gerbong, sedikit membungkukkan kepala hingga kereta jalan dan berlalu.
Lho, mereka sedang melakukan ritual apa? Nah, salah satu porter yang kami jumpai berkata, itu bukan sebuah ritual yang aneh-aneh. Yang mereka lakukan adalah bentuk penghormatan kepada penumpang yang akan mudik.
"Ya yang saya lakukan tadi merupakan tanda hormat kepada penumpang. Kami memang ditugaskan seperti itu," kata seorang porter yang ditemui era.id, Suheri (43), di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).
Ritual khusus di Stasiun Pasar Senen. (Diah/era.id)
Ternyata, ritual seperti ini baru pertama kali dilakukan di Stasiun Pasar Senen. Kepala Stasiun Pasar Senen Rokhmad Makin Zainul mengatakan, ritual itu adalah bentuk penghormatan sekaligus ungkapan terima kasih kepada pengguna jasa kereta.
"Itu instruksi dari Bapak Kepala PT KAI Daop I Jakarta untuk menghargai penumpang atau pengguna jasa kereta api dalam wujud salam terima kasih, terutama pada kereta berangkat. Dimulai tahun ini beberapa waktu lalu," jelas Zainul.
Sebagai perbandingan nih, kemarin, Senin (11/6/2018), Stasiun Senen memberangkatkan 34 rangkaian kereta api. 26 di antaranya adalah rangkaian reguler, sedangkan delapan lainnya adalah kereta api tambahan Lebaran.
34 kereta api itu mengangkut 24.929 penumpang yang berangkat mudik dari Stasiun Pasar Senen, dengan rincian sebanyak 19.390 penumpang kereta api reguler dan 5.539 kereta api tambahan.