ERA.id - Seorang ibu asal Sumatera Barat bernama Asnawati mengaku ingin bisa menyaingi usaha yang dimiliki oleh putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Ucapan itu dilantorkan oleh Asnawati langsung di hadapan Presiden Jokowi saat acara pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Gedung Nanggala, Komplek Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (13/7/2022).
Awalnya, Asnawati beserta empat orang lainnya yang juga pelaku usaha mikro diminta maju ke atas panggung untuk menceritakan langsung proses merintis usahanya kepada Presiden Jokowi.
Kepada Jokowi, Asnawati mengaku saat ini sedang mencoba merintis usaha kopi yang berasal dari daerahnya. Dia berharap usahanya itu dapat menyaingi usaha milik Gibran.
"Kami diberi kesempatan mengangkat citra daerah yakni kopi, pak. Usaha saya juga kopi, siapa tahu nanti bisa menyaingi mas Gibran," kata Asnawati.
Mendengar itu, Jokowi dan peserta lainnya tertawa. Dia lantas bertanya apakah usaha kopi itu sudah memiliki outlet atau belum.
Asnawati pun mengaku sudah dijanjikan oleh orang dari dinas perindustrian untuk membuka toko di Pusat Perbelanjaan Sarinah.
"Ke Sarinah? Kalau mau ke Sarinah, itu bisik-bisiknya Pak Erick Thohir (Menteri BUMN). Pemiliknya Pak Erick Thohir, silahkan," kata Jokowi.
Di samping sedang merintis usaha kopi, kepada Jokowi, Asnawati juga mengaku memiliki usaha cemilan khas minang yaitu kripik sanjay balado.
Atas bantuan dari dinas perindustrian, produk kripik sanjay balodo milik Asnawati kini sudah memiliki sertifikat halal dan hak kekayaan intelektual (HAKI).
Jokowi langsung menegaskan, agar pelaku usaha lainnya juga segera mengurus HAKI untuk produk usahanya masing-masing. Dia mengatakan, mendaftarkan ke HAKI sangat penting terlebih produk yang dijual merupakan khas dari daerah di Indonesia.
"Jangan sampai camilan-camilan khas daerah kita masing-masing itu hilang atau dicomot oleh negra lain, segera itu dipantenkan, di HAKI-kan sehingga menjadi milik kita," kata Jokowi.
"Hati-hati, tempe kita, ada yang pemiliknya bukan di sini tapi di Jepang. Hati-hati hal-hal seperti itu," pungkasnya.