Sesungguhnya, Polda Metro Jaya baru saja melakukan pengamanan Pilkada pada tahun lalu, kala itu Provinsi DKI Jakarta melakukan Pilkada. Anies Baswedan-Sandiaga Uno terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, personelnya mulai diterjunkan ke tempat-tempat pemungutan suara, mulai besok, Selasa (25/6/2018).
"Mulai besok sudah menuju ke wilayah-wilayah yang sudah saya sebut tadi untuk melakukan asistensi dan bersama dengan kapolres untuk mengawal pelaksanan pilkada," kata Idham di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menambahkan, untuk mengamankan Pilkada 2018 ini, akan diterjunkan 41.000 personel gabungan yang terdiri dari polisi, TNI dan linmas.
"14.000 lebih TPS yang ada anggota kepolisian sendiri ada 29.000 lebih. Nanti 2 personel polisi kemudian 4 anggota linmas kemudian ada panitia KPU yang ada di masing-masing TPS," ujarnya.
Tidak hanya itu, Argo juga menyampaikan pernyataan dari Kapolri, Tito Karnavian, yang meminta kepada segenap aparat kepolisian untuk netral dan tidak terlibat dalam pilkada serentak tanggal 27 nanti.
Argo menegaskan Polda Metro Jaya akan memberi sanksi bagi mereka yang terlibat pilkada. Sanksi yang diberikan beragam tergantung kesalahan yang mereka buat.
"Seandainya ditemukan ada pejabat kepolisian tidak netral ada sanksinya baik itu demosi jabatan ada juga bisa disidang disiplin maupun kode etik. Kita lihat sesuai besar kecil pelanggaran," kata dia.
"Jadi sudah secara tegas disampaikan bapak kapolri anggota kepolisian netral pada Pilkada 2018 dan semua ada sanksinya," tambahnya.