Komnas HAM Ungkap Ada Suasana Penuh Canda Tawa Sebelum Peristiwa Penembakan di Rumah Ferdy Sambo

| 26 Jul 2022 21:15
Komnas HAM Ungkap Ada Suasana Penuh Canda Tawa Sebelum Peristiwa Penembakan di Rumah Ferdy Sambo
Bharada E usai menjalani pemeriksaan di Komnas Ham. (Ilham/ERA.id)

ERA.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan situasi dan kondisi para ajudan Kadiv Propram nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, sehari sebelum peristiwa baku tembak di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, fakta ini didapat setelah pihaknya meminta keterangan dari sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan Ferdy Sambo hari ini.

"Sebelum hari Jumat itu kami tarik ke belakang. Kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kaya apa ini salah satu yang penting," kata Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Menurut Anam, dari pengakuan beberapa ajudan Ferdy Sambo, sehari sebelum peristiwa baku tembak terjadi, suasana di antara mereka penuh dengan canda tawa.

Konferensi pers Komnas HAM terkait hasil pemeriksaan ajudan Irjen Ferdy Sambo. (Ilham/ERA.id)

"Misalnya kaya gini, ini kondisinya kaya bercanda-bercanda, tertawa, atau tegang itu kami tanya di beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomongnya memang tertawa-tawa," ungkap Anam.

Selain itu, kata Anam, Komnas HAM juga menanyakan sejumlah keterangan dengan spektrum yang lebih luas. Misalnya dengan menanyakan kondisi dalam beberapa hari sebelum peristiwa baku tembak terjadi.

Anam lantas mencontohkan, pihaknya menanyakan apa saja yang dilakukan rombongan Ferdy Sambo selama berada di Magelang, Jawa Tengah. Selain itu, pihaknya juga menanyakan kapan perjalanan pulang dari Magelang ke Jakarta.

"Termasuk juga spektrum waktu. Kapan berangkat dari Magelang, kapan sampai di Jakarta, di Jakarta ngapain saja, pakaiannya apa. Itu kami tanya secara detail dan lengkap," kata Anam.

Dari pertanyaan itu, masing-masing ajudan memberikan ketarangannya masing-masing. Dia tak mau membocorkan apakah jawaban yang diberikan sama atau tidak.

"Masing-masing orang memiliki jawaban sendiri-sendiri karena kan ditanyain sendiri-sendiri. Apakah sama ataukah tidak, itu nanti diolah oleh tim," kata Anam.

Diperiksa di Ruang Terpisah

Komnas HAM memanggil tujuh ajudan Ferdy Sambo untuk dimintai keterangan terkait peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J. Pemeriksaan berlangsung sekitar pukul 13:00 WIB hingga 19:00 WIB pada Selasa (26/7/2022).

Salah satu ajudan yang memberikan keterangan yaitu Bharada E yang disebut terlibat langsung dalam peristiwa baku tembak tersebut.

Anam menyebutkan, selama pemeriksaan, masing-masing ajudan diperiksa di ruang terpisah.

"Kami tadi memeriksanya tidak dalam satu tempat yang sama, tapi terpisah. Masing-masing orang dimintai keterangan oleh masing-masing dari anggota tim kami," kata Anam.

Seperti diketahui, terjadi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharata E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17:00 WIB.

Rumah dinas milik Irjen Sambo.  (Ilham Apriyanto/era.id)

Disebutkan, baku tembak itu terjadi disebabkan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo.

Buntut baku tembak itu menyebabkan Brigadir J tewas. Adapun Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengaku telah membentuk tim khusus dan tim gabungan untuk mengusut kasus tersebut.

Belakangan, Sigit memutuskan untuk menonaktifkan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam. Untuk selanjutnya tugas divisi Propam dilimpahkan kepada Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Pol Ferdy Sambo untuk sementara jabatannya dinonaktifkan. Dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan kepada Pak Wakapolri," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Rekomendasi