Biaya pembangunan LRT Palembang sepanjang 24 km sebesar Rp10,9 triliun dianggap mahal karena, kata Prabowo, biaya pembangunan LRT di dunia menurutnya cuma US$ 8 juta tiap kilometernya atau Rp 112 miliar.
Dari asumsi itu, Prabowo bisa jadi salah data soal pendanaan LRT Palembang. Sebetulnya, dana yang digunakan adalah Rp 10,9 triliun. Dana di atas adalah hasil pemangkasan Kementerian Keuangan dari dana awal yaitu Rp12,5 triliun. Makanya dana yang digunakan pemerintah untuk membangun 1 km LRT adalah 32 juta USD.
(Infografis/era.id)
Akan tetapi, apakah dana tersebut dianggap mahal jika dibandingkan dengan pembangunan LRT lainnya?
Misal, PT Ratu Prabu Energi pernah berencana untuk membangun proyek LRT di Jakarta dengan panjang 200 km. Niatan tersebut disampaikan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Kamis (4/1) silam. Walau belum disetujui pemerintah, Pemprov DKI mendukung penuh langkah Ratu Prabu Energi.
"Karena ini usulan yang sangat konkret untuk mengatas macet," ujar Sandi saat itu.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun LRT itu adalah Rp320 triliun dan proyek tersebut akan dimulai pada 2020. Ratu Prabu menyebutkan proyek tersebut dibangun dengan dana Rp405 triliun.
Yang menarik, jika dihitung tarif biaya pembangunan tiap kilometernya, Ratu Prabu menghabiskan dana Rp1,012 triliun atau 71,5 juta USD. Harga yang lebih mahal tentunya jika dibandingkan dengan argumen Prabowo. Sandiaga sendiri adalah anggota Dewan Pembina Gerindra.