Dari Penyakit Kelamin hingga Jantung, Ini Bahaya LGBT bagi Kesehatan..
ERA.id - Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) semakin banyak yang unjuk gigi dan tampil lebih berani. Namun tahukah Eramania terdapat banyak bahaya LGBT bagi kesehatan? Yuk, kita kupas tuntas melalui artikel ini.
Komunitas LGBT diidentifikasi sebagai populasi dengan kesenjangan kesehatan. Diketahui, sebagian karena individu yang diidentifikasi sebagai bagian dari kelompok ini memiliki akses yang lebih sedikit ke fasilitas kesehatan.
Faktor identitas yang tidak diakui adalah salah satu penyebab, kurangnya akses kesehatan bagi masyarakat LGBT. Padahal komunitas tersebut memiliki peluang terjangkit banyak penyakit serius, berikut diantaranya.
Infeksi Menular Seksual Tinggi
Di Amerika Serikat, gay dan biseksual adalah populasi yang paling terpengaruh oleh virus HIV. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan pria gay dan biseksual (remaja dan dewasa) sebanyak 69% dari total 37.832 diagnosis HIV baru di AS pada tahun 2018.
CDC juga menyatakan bahwa seks anal adalah jenis seks yang paling berisiko menularkan HIV. Dan memang sebagian besar gay dan laki-laki biseksual tertular HIV dari seks anal tanpa perlindungan
Selain itu, laki-laki gay dan biseksual juga memiliki risiko lebih tinggi untuk infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, sifilis, dan gonore, dan sebagainya yang dapat meningkatkan tertularnya HIV.
Banyak Penggunaan Zat Berbahaya
Menurut beberapa penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan dan penyalahgunaan zat berbahaya lebih banyak terjadi di komunitas LGBT. Menurut laporan CDC pada tahun 2018 (berdasarkan data dari Survei Wawancara Kesehatan Nasional (NHIS) 2016), 20,5% orang dewasa lesbian, gay, dan biseksual merokok, dibandingkan dengan 15,3% orang dewasa heteroseksual.
Seperti diketahui, merokok meningkatkan risiko jantung koroner penyakit, stroke, kanker paru-paru, dan sejumlah gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, orang yang diidentifikasi sebagai lesbian atau gay cenderung kecanduan alkohol atau tembakau. Ironisnya, biseksual tiga kali lebih besar peluangnya menggunakan narkoba.
Gangguan Kesehatan Mental yang Lebih Tinggi
Banyak penelitian menunjukkan tingkat penyakit mental yang lebih tinggi pada komunitas LGBT. Penelitian yang diterbitkan di Pediatrics pada tahun 2018 menemukan bahwa jika remaja transgender beberapa kali lebih mungkin mengalami gangguan defisit perhatian dan depresi.
Selain itu, berdasarkan survei kesehatan populasi Inggris (yang diterbitkan di BMC Psychiatry pada tahun 2016), menemukan bahwa LGBT dua kali lebih mungkin memiliki gangguan kesehatan mental dalam hidup mereka.
Survei tersebut membuktikan jika LGBT lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, bunuh diri, gangguan makan, dan ketergantungan zat. Efek buruk tersebut semuanya merupakan efek dari penindasan sistemik dari identitas mereka.
Risiko Penyakit Jantung Lebih Besar
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation pada tahun 2018 menemukan bahwa LGBT memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung daripada orang dewasa heteroseksual.
Para peneliti yang tergabung dalam Miami's Baptist Health South Florida Clinic, berfokus pada tujuh bidang kesehatan jantung. Penelitian menemukan jika LGBT cenderung lebih menjadi perokok dan memiliki gula darah yang tidak terkontrol. Seperti diketahui, keduanya berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Selain bahaya LGBT bagi kesehatan, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman… (Avesina Wisda)