Jangan Sampai Salah, Berikut 5 Fungsi Lampu Hazard yang Sebenarnya
ERA.id - Semua jenis mobil yang diproduksi pada saat ini, tentunya sudah lengkap dengan pemasangan lampu hazard. Walaupun sudah jarang digunakan, ternyata lampu hazard cukup penting digunakan saat keadaan darurat.
Identik dengan simbol segitiga berwarna merah, Anda bisa mengaktifkan lampu hazard dengan menekan tombol lampu ini yang biasanya terletak di tengah dasbor. Setelah aktif, lampu sein kiri dan kanan akan menyala bersamaan.
Dalam penggunaannya, lampu hazard tidak dapat digunakan semaunya. Dilansir dari laman resmi Auto2000, berikut beberapa fungsi lampu hazard bagi kepentingan dan keselamatan pengemudi:
Difungsikan saat keadaan darurat
Sesuai dengan Undang-undang tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 121 ayat 1, semua pengemudi kendaraan bermotor diharuskan untuk mengaktifkan segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lainnya ketika berhenti di jalan dalam keadaan darurat.
Lampu hazard inilah yang disebut sebagai lampu isyarat peringatan. Manfaat utamanya, yaitu sebagai isyarat peringatan untuk pengguna jalan lain bahwa kendaraan Anda berhenti karena hal yang darurat.
Keadaan darurat yang dimaksud bisa berupa kecelakaan lalu lintas, mogok, maupun kondisi lain seperti ban mobil yang harus segera diganti. Jika berada dalam keadaan darurat tersebut, segeralah menepi dan mengaktifkan lampu hazard.
Tidak Bisa Diaktifkan saat Cuaca Buruk
Salah satu miskonsepsi yang paling sering terjadi mengenai fungsi lampu hazard yaitu mengaktifkannya pada saat cuaca buruk seperti hujan deras maupun kabut tebal.
Namun, bukannya aman, mengaktifkan lampu hazard ketika cuaca buruk justru berpotensi mempertaruhkan keselamatan. Sebab, saat lampu hazard aktif, lampu sein tidak bisa berfungsi secara otomatis. Jika Anda ingin memberikan isyarat untuk berbelok, kendaraan di belakang tentu sulit menangkapnya.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu menyalakan lampu hazard saat mengemudi di tengah cuaca buruk. Anda cukup memegang kemudi dengan hati-hati. Nyalakanlah lampu utama jika jarak pandang minim. Lampu utama juga sudah cukup untuk memberikan isyarat kepada kendaraan dari arah berlawanan.
Menjadi tanda peringatan
Fungsi lampu hazard lainnya yaitu sebagai tanda peringatan. Ketika sedang berkendara di jalan, kadang kala Anda berhadapan dengan situasi darurat yang berpotensi mengancam keselamatan.
Contohnya, ada kecelakaan lalu lintas, orang yang menyeberang jalan secara tiba-tiba, atau kondisi lain yang memaksa Anda untuk berhenti di tengah jalan secara mendadak.
Dengan memasang tanda peringatan dengan lampu hazard, Anda sudah meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kendaraan di belakang yang menyaksikan sinyal peringatan dari Anda akan segera memperlambat kendaraannya.
Dengan demikian, peluang terjadinya kecelakaan dapat Anda perkecil. Contohnya, ketika rem tangan bermasalah, pastikan Anda sudah memahami gejala dari lampu indikator rem tangan yang mati mendadak tiba-tiba.
Tidak untuk Iring-iringan
Selain itu, masih banyak pengemudi mobil yang menyalahgunakan fungsi lampu hazard. Salah satunya dengan mengaktifkan lampu hazard ketika melakukan konvoi atau iring-iringan.
Banyak mobil yang menyalakan lampu hazard saat melakukan iring-iringan atau konvoi sebagai tanda bahwa mereka termasuk dalam rombongan.
Padahal, saat iring-iringan kendaraan, Anda tidak perlu menggunakan lampu hazard. Menyalakan lampu hazard hanya akan menjadikan pengendara di belakang Anda juga merasa bingung.
Jika Anda memang sedang melakukan konvoi, cukup jaga jarak dan kecepatan agar Anda tetap bisa beriringan dengan kendaraan rombongan.
Tidak digunakan sebagai isyarat saat masuk terowongan
Hal lain yang kerap didapatkan adalah mengaktifkan lampu hazard saat memasuki lorong yang gelap atau terowongan. Banyak yang beranggapan, lampu hazard dapat digunakan sebagai tanda bahwa kendaraan Anda masuk ke tempat yang minim cahaya dan memiliki jarak pandang yang rendah.
Mengaktifkan lampu hazard saat masuk terowongan justru tidak boleh Anda lakukan. Isyarat lampu hazard justru akan membuat pengemudi kendaraan bermotor di belakang Anda kebingungan. Ketika Anda memasuki terowongan atau lorong gelap, cukup aktifkan lampu utama atau lampu senja untuk menjaga jarak pandang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi lampu hazard sebenarnya hanya dapat dimanfaatkan dalam keadaan darurat seperti saat terjadi kecelakaan atau mobil yang tiba-tiba mogok di tengah jalan. Hindari mengaktifkan lampu hazard tanpa ada alasan yang jelas sebab berpotensi membahayakan keselamatan.
Demikianlah penjelasan mengenai fungsi lampu hazard yang sebenarnya, semoga informasi ini menambah wawasan Anda.
Baca artikel-artikel dan informasi menarik lainnya, pantau terus kabar terbaru dari ERA, Media Terpercaya dan Pilihan Anda.