Perkiraan Berapa Lama Manusia Bertahan Tanpa Minum Air Sama Sekali

ERA.id - Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Sekitar 70 persen tubuh adalah air dan air punya peranan penting terhadap semua fungsi organ tubuh. Lalu, berapa lama manusia bertahan tanpa minum?

Sebagian orang bisa bertahan beberapa hari atau bahkan minggu tanpa makanan. Namun, hasilnya berbeda jika berkaitan dengan air. Simak penjelasan terkait kebutuhan manusia terhadap air berikut, dikutip Era dari hellosehat.

Berapa Lama Manusia Bertahan Tanpa Minum?

Kemampuan bertahan tanpa air tiap orang bisa berbeda-beda. Namun secara umum, orang normal hanya mampu bertahan hidup selama 100 jam (sekitar tiga hingga empat hari) tanpa minum air sama sekali.

Namun, pada realitasnya dehidrasi bisa terjadi lebih cepat daripada hitungan tersebut. Itulah sebabnya manusia harus minum air dalam jumlah tertentu dalam satu hari.

Pada dasarnya, kemampuan manusia bertahan tanpa air berkaitan dengan berbagai faktor. Beberapa contoh dari faktor tersebut adalah aktivitas, kondisi kesehatan, usia, dan cuaca.  

Dilansir Live Science, menurut Randal K. Packer, pakar biologi dari Universitas George Washington, saat berada pada cuaca panas, orang dewasa normal bisa kehilangan keringat sebanyak 1 hingga 2 liter per jam jika tidak minum sama sekali.

Sementara, orang yang melakukan aktivitas fisik berupa olahraga berat pada siang hari yang terik berisiko dehidrasi berat, bahkan meninggal dalam hitungan jam, jika tidak minum air sama sekali.

Kondisi Tubuh yang Tidak Minum Air Sama Sekali

Ketika seseorang haus, hal tersebut sebenarnya adalah tanda bahwa orang tersebut sedang mengalami dehidrasi ringan. Secara umum, kondisi ini memiliki dua tanda tertentu, yaitu mulut kering dan urine berwarna kuning gelap yang disertai bau pesing kuat. Ini adalah cara tubuh berusaha menghemat cairan yang ada di dalam tubuh.

Ilustrasi pria dehidrasi (unsplash)

Ketika kadar air di dalam tubuh semakin rendah dan berada di bawah batas wajar, berbagai gejala dehidrasi akan terjadi. Rangkaian gejala dehidrasi bisa berawal dari haus, kemudian kulit menjadi kering (tidak membal setelah dicubit), tubuh terasa lelah, tubuh menjadi lunglai, pusing, berkunang-kunang, bingung, mulut kering, detak jantung meningkat, dan napas menjadi cepat serta dangkal.

Berdasarkan panduan Dinas Kesehatan Nasional 2009 di Inggris, jika tubuh kehilangan sekitar 10 persen berat air dari total berat badan maka dehidrasi berat akan terjadi. Penurunan kadar air dalam tubuh yang drastis membuat cairan dialihkan untuk mengisi organ vital dengan darah. Ini memicu penyusutan sel-sel di seluruh tubuh.

Umumnya, ginjal merupakan organ tubuh yang pertama kali mengalami kegagalan bekerja saat seseorang kekurangan cairan. Orang yang tidak minum air sama sekali selama sehari hingga dua hari, frekuensi buang air kecil menurun, bahkan bisa berhenti.

Itu terjadi karena ginjal menghentikan pembersihan limbah sebab persediaan darah menyusut. Ketika persediaan air di sel-sel otak habis, otak bisa mengalami pembengkakan dan pembuluh darah di dalam tengkorak bisa meledak.

Ketika hal tersebut terjadi, orang tersebut mulai kehilangan kesadaran. Fungsi otak mengalami penurunan fungsi secara parah. Akibatnya, orang tersebut sulit menelan, mengalami kejang otot, dan cenderung mual.

Akibat yang terjadi setelahnya adalah organ-organ lain juga mengalami kegagalan bekerja. Suhu tubuh pun meningkat drastis dan warna kebiru-biruan akan mulai terlihat pada kulit. Pada hari selanjutnya, organ vital, termasuk otak, tidak berfungsi. Mengenai berapa lama manusia bertahan tanpa minum, penjelasan tersebut memberikan gambaran bahwa air tidak bisa lepas dari kehidupan terlalu lama.