Apa Itu Cap Go Meh? Simak Penjelasan, Sejarah, dan Perayaannya di Setiap Negara

ERA.id - Perayaan Cap Go Meh atau perayaan Tahun Baru Imlek dimulai pada tanggal satu atau hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir pada tanggal kelima belas di bulan yang sama. Perayaan Cap Go Meh merupakan tradisi yang sudah dilakukan sejak zaman dulu di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di bawah ini, kita akan membahas lebih jauh apa itu Cap Go Meh.

Apa Itu Cap Go Meh?

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh (Foto: DOK ANTARA)

Cap go artinya lima belas. Meh artinya malam. Sehingga Cap Go Meh diartikan sebagai malam kelima belas. Sebutan Cap Go Meh hanya dikenal di Indonesia. Hal ini disebabkan pengaruh dari bahasa Hokkien. Sementara di negara lain, penyebutan untuk perayaan Cap Go Meh atau Imlek berbeda-beda. Seperti di wilayah Tiongkok, perayaan Cap Go Meh atau Imlek dikenal sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.

Cap Go Meh secara luas di wilayah internasional disebut juga dengan Lantern Festival atau Festival Lentera (Lampion). Cap Go Meh juga tidak lepas dari pertunjukan Barongsai.

Sejarah Cap Go Meh

Beberapa sumber menyebutkan bahwa perayaan Cap Go Meh bertujuan untuk menghormati dewa tertinggi di Dinasti Han. Cap Go Meh dapat ditelusuri hingga era Dinasti Han, sekitar tahun 206 SM hingga 220 M. Para biksu Buddha saat itu menyalakan lentera pada hari kelima belas Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha. Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar hingga ke seluruh China serta beberapa wilayah Asia.

Ada pula sebuah legenda yang mengisahkan sejarah lainnya. Dikisahkan, Kaisar Giok atau Jade Emperor (You Di) marah pada penduduk di sebuah kota karena membunuh angsa miliknya. Kaisar Giok berencana ingin menghancurkan kota tersebut dengan cara membakarnya. Namun, rencana itu digagalkan oleh peri yang menyarankan penduduk untuk menyalakan lentera di seluruh kota pada hari ketika Kaisar Giok ingin membakar kota tersebut. Kaisar Giok menira bahwa kota tersebut telah dilalap api karena melihat cahaya berkobar dari lentera-lentera di kota itu sehingga Kaisar Giok membatalkan rencananya. Kota tersebut pun terhindar dari amarah Kaisar Giok.

Berdasarkan legenda ini, sampai sekarang orang-orang terus memperingati momen ini dengan memasang lentera warna-warni di seluruh kota setiap hari kelima belas setelah Imlek sebagai wujud rasa syukur.

Perayaan Cap Go Meh di Berbagai Negara

Singapura

Di negara Singapura, perayaan Cap Go Meh yang selalu ada adalah pertunjukan barongsai, festival lentera, dan pawai tahun baru. Warga Singapura memiliki waktu libur selama dua hari untuk merayakan Cap Go Meh. Singapura memiliki tradisi yang unik ketika merayakan Cap Go Meh, yaitu orang-orang biasa mengunjungi teman dengan membawa hadiah tahun baru dan juga dua buah jeruk yang dibungkus dengan paper bag. Orang yang bertamu tersebut memberikan dua buah jeruk kepada tuan rumah pada saat memasuki rumah. Hal itu untuk mengungkapkan berkah ganda, yaitu “keberuntungan” dan “keberuntungan besar”, serta sebagai tanda “hal baik datang berpasangan."

Malaysia

Adapun di negara Malaysia membuka gereja dan mengizinkan tim Barongsai untuk tampil. Barongsai ini dipercaya sebagai lambang kemakmuran. Kebiasaan lain saat perayaan Cap Go Meh di Malaysia, hampir mirip dengan perayaan di China yaitu kebanyakan orang Tionghoa di Malaysia membeli nanas karena nanas dipandang sebagai buah keberuntungan di Tahun Baru Cina.

Korea Selatan

Warga Korea Selatan juga memiliki budaya perayaan Cap Go Meh yang mirip dengan China. Mereka memiliki tradisi membagikan uang keberuntungan. Amplop uang keberuntungan di Cina berwarna merah atau disebut juga angpao sedangkan di Korea Selatan berwarna putih. Orang-orang Korea Selatan harus pulang untuk reuni keluarga pada perayaan Cap Go Meh. Bedanya, perayaan di China lebih cenderung penuh dengan keramaian sedangkan di Korea Selata lebih tenang dan menutup sebagian besar toko.

Jepang

Di Jepang, Cap Go Meh dirayakan dengan menghias rumah dengan pinus dan cemara. Selain itu, seluruh keluarga juga akan berkumpul di dekat kompor, begadang hingga tengah malam. Saat tengah malam tiba, lonceng kuil di seluruh Jepang akan dipukul sebanyak 108 kali. Kemudian, orang-orang akan bergegas menuju kuil untuk menyembah para dewa dan Buddha. Ada juga barang yang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Jepang, yakni lucky-dip bag atau mystery bag yang berisi barang acak rahasia. Membeli barang dalam mystery bag untuk perayaan Cap Go Meh dipercaya orang Jepang dapat membawa keberuntungan di Tahun Baru China.

Inggris

Inggris khususnya London memiliki perayaan Tahun Baru Imlek terbesar di wilayah luar Asia. Perayaan ini diramaikan dengan pawai, pertunjukkan kostum Tiongkok, tarian naga, dan tentu saja pertunjukkan Barongsai. Pawai utama biasanya dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat dan digelar melewati Chinatown dan Kota London. Perayaan ini dilanjutkan dengan pertunjukkan panggung di Trafalgar Square bersama dengan semua jenis makanan dan kegiatan budaya khas Tiongkok.

Tahun 2023 berdasarkan kalender China, Imlek tahun ini memasuki tahun 2574 Kongzili, dalam perhitungan kalender Masehi jatuh pada 22 Januari 2023. Di Indonesia sendiri, perayaan Cap Go Meh juga memiliki euphoria sendiri. Ada banyak cara untuk merayakannya, seperti menikmati pertunjukan Barongsai dan festival lentera atau sekadar menyaksikan ornamen-ornamen Imlek di area pusat keramaian seperti di pusat perbelanjaan.

Demikianlah penjelasan tentang apa itu Cap Go Meh, semoga uraian dalam artikel ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…