Apa Itu Skin Shaming dan Bagaimana Dampaknya?

ERA.id - Skin shaming adalah fenomena yang semakin sering terjadi di era digital ini, terutama dalam dunia media sosial dan platform online. Lantas apa itu skin shaming? Berikut penjelasannya.

Baik secara sadar maupun tidak sadar, skin shaming menciptakan tekanan sosial terhadap individu untuk memiliki warna kulit tertentu yang dianggap lebih diinginkan atau dianggap sebagai standar kecantikan yang ideal.

Praktik skin shaming dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan percaya diri seseorang, terutama pada individu yang menjadi korban dari diskriminasi warna kulit.

Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang fenomena skin shaming, mengidentifikasi penyebab dan dampaknya, serta pentingnya membangun kesadaran akan pentingnya menerima dan menghargai keragaman warna kulit.

Apa Itu Skin Shaming?

Dilansir dari laman avoskinbeauty, komentar atau ucapan mengenai penampilan fisik kita dapat terasa lebih menyakitkan ketika berasal dari orang-orang terdekat, termasuk keluarga.

Pernahkah Anda mendapat komentar negatif tentang kondisi wajah Anda dari anggota keluarga terdekat? Meskipun hal itu dapat menyakitkan, jangan berkecil hati. Jadikanlah pengalaman ini sebagai motivasi untuk maju dan membuktikan bahwa Anda lebih dari apa yang orang lain katakan.

Sayangnya, beberapa video social experiment yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah melontarkan komentar yang menyebabkan skin shaming, baik kepada orang lain maupun diri mereka sendiri.

Ironisnya, tindakan tersebut kerap dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk keluarga. Tentu saja, hal ini dapat sangat menyakitkan karena orang-orang yang seharusnya mendukung malah membuat kita merasa down dan tidak berharga.

Perempuan, khususnya, sering merasa insecure dan kurang percaya diri akibat jerawat di wajah. Meskipun jerawat bukanlah cacat fisik, banyak perempuan merasa stres karena jerawat yang tidak kunjung hilang. Bahkan, beberapa dari mereka bahkan merasa enggan untuk bertemu orang lain sampai kondisi kulit wajah mereka membaik.

Dampak Skin Shamming

Mirip dengan fenomena body shaming, pengalaman mengenai ucapan atau komentar tentang kondisi fisik, terutama pada kulit, dapat sangat menyakitkan jika datang dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman dekat.

banyak orang tidak menyadari telah melontarkan komentar yang menyebabkan skin shaming (unsplash)

Skin shaming tidak hanya menyebabkan rasa sakit hati, tetapi juga dapat berdampak negatif pada rasa percaya diri seseorang.

Contohnya, ada orang yang merasa tidak percaya diri dengan kondisi kulit berjerawat sehingga mereka menghindari kamera atau bahkan menjadi enggan untuk berfoto karena khawatir akan mendapat komentar negatif.

Beberapa orang juga merasa malas untuk pergi ke acara sosial atau beraktivitas di luar rumah karena takut akan dikomentari mengenai kondisi kulit mereka. Bahkan, beberapa orang bahkan sampai melakukan segala cara, termasuk cara-cara yang tidak sehat, untuk mengatasi jerawat demi mendapatkan kulit yang sempurna.

Hal ini menunjukkan betapa besar dampak negatif dari skin shaming terhadap kesehatan mental dan kepercayaan diri seseorang.

Penting bagi kita untuk lebih sensitif dan bijaksana dalam memberikan komentar mengenai penampilan fisik seseorang, serta untuk lebih menghargai dan menerima keunikan dan ketidaksempurnaan setiap individu. Dukungan dan penghargaan dari lingkungan terdekat dapat membantu seseorang merasa lebih percaya diri dan menerima dirinya apa adanya.

Selain apa itu skin shaming, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman