Apa yang Dialami Penderita PTSD dan Kapan Harus Bertemu dengan Dokter?
ERA.id - PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah suatu kondisi kesehatan jiwa yang muncul sebagai respons terhadap peristiwa traumatis. Lantas sebenarnya apa yang dialami penderita PTSD tersebut?
Individu yang mengalami PTSD dapat menghadapi berbagai tantangan psikologis dan emosional, yang melibatkan gejala-gejala seperti flashback, kesulitan tidur, dan tingkat kecemasan yang tinggi.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai apa yang dialami oleh para penderita PTSD, serta upaya-upaya dalam penanganan dan pemulihan dari kondisi ini.
Apa yang Dialami Penderita PTSD?
Dilansir dari Mayo Clinic, gejala gangguan PTSD dapat muncul dalam waktu satu bulan setelah peristiwa traumatis, namun kadang-kadang gejala baru muncul bertahun-tahun setelah peristiwa tersebut.
Gejala-gejala PTSD dapat menyebabkan masalah signifikan dalam situasi sosial atau pekerjaan, serta dalam hubungan. Mereka juga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk menjalani tugas-tugas harian normal.
Gejala PTSD umumnya dibagi menjadi empat jenis: ingatan yang mengganggu, penghindaran, perubahan negatif dalam pikiran dan mood, dan perubahan dalam reaksi fisik dan emosional. Gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau antarindividu.
Ingatan yang mengganggu
Gejala ingatan yang mengganggu dapat mencakup:
- Kenangan yang berulang dan tidak diinginkan tentang peristiwa traumatis
- Mengalami kembali peristiwa traumatis seolah-olah itu terjadi lagi (flashback)
- Mimpi buruk atau mimpi buruk tentang peristiwa traumatis
- Kesulitan emosional yang parah atau reaksi fisik terhadap sesuatu yang mengingatkan Anda pada peristiwa traumatis
Penghindaran
Gejala penghindaran dapat mencakup:
- Mencoba menghindari berpikir atau berbicara tentang peristiwa traumatis
- Menghindari tempat, aktivitas, atau orang yang mengingatkan Anda pada peristiwa traumatis
- Perubahan negatif dalam pikiran dan mood
Perubahan Negatif
Gejala perubahan negatif dalam pikiran dan mood dapat mencakup:
- Pikiran negatif tentang diri sendiri, orang lain, atau dunia
- Keputusasaan tentang masa depan
- Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis
- Kesulitan menjaga hubungan yang erat
- Merasa terputus dari keluarga dan teman
- Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati
- Kesulitan merasakan emosi positif
- Merasa emosional mati rasa
- Perubahan dalam reaksi fisik dan emosional
Perubahan Fisik dan Emosional
Gejala perubahan dalam reaksi fisik dan emosional (juga disebut gejala ketegangan) dapat mencakup:
- Mudah terkejut atau ketakutan
- Selalu waspada terhadap bahaya
- Perilaku merusak diri, seperti minum terlalu banyak atau mengemudi terlalu cepat
- Kesulitan tidur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mudah marah atau perilaku agresif
- Rasa bersalah atau malu yang luar biasa
Meskipun demikian, gejala PTSD dapat bervariasi dalam intensitas seiring waktu. Anda mungkin mengalami lebih banyak gejala PTSD ketika Anda sedang stres secara umum, atau ketika Anda bertemu dengan pengingat dari apa yang Anda alami.
Sebagai contoh, Anda mungkin mendengar suara letupan mobil dan mengalami kembali pengalaman pertempuran. Atau Anda mungkin melihat laporan berita tentang serangan seksual dan akan teringat kenangan pahit tentang serangan seksual pada diri Anda.
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Jika Anda memiliki pikiran dan perasaan yang mengganggu tentang suatu peristiwa traumatis selama lebih dari sebulan, jika gejala tersebut parah, atau jika Anda merasa kesulitan mengendalikan hidup Anda kembali, bicaralah dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah gejala PTSD semakin parah.
Selain apa yang dialami penderita ptsd, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…