Virus Polio Menyerang Bagian Tubuh Apa dan Bagaimana Pencegahannya?
ERA.id - Virus Polio menjadi penyebab serius penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Lantas virus polio menyerang bagian tubuh apa saja?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai bagian tubuh mana yang menjadi sasaran utama serangan virus Polio dan dampaknya terhadap sistem saraf motorik.
Mengenal Virus Polio
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, virus polio dapat muncul dalam bentuk virus polio vaksin/sabin, virus polio liar/WPV (Wild Poliovirus), dan VDPV (Vaccine Derived Poliovirus). VDPV terjadi ketika virus polio vaksin/sabin mengalami mutasi, yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Meskipun polio dapat menyerang pada usia berapa pun, anak-anak di bawah lima tahun lebih rentan terhadap penyakit ini.
Pada awal abad ke-20, polio menjadi momok menakutkan di negara-negara industri, menyebabkan kelumpuhan pada ratusan ribu anak setiap tahunnya.
Kemudian pada tahun 1950-an dan 1960-an, penanganan polio menjadi lebih efektif, dan penyakit ini hampir sepenuhnya teratasi sebagai masalah kesehatan masyarakat di negara-negara industri, terutama setelah diperkenalkannya vaksin yang efektif.
Inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dengan kelumpuhan yang mungkin terjadi dalam rentang 7-21 hari.
Sebagian besar orang yang terinfeksi (90%) tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala yang sangat ringan yang seringkali tidak terdeteksi. Di sisi lain, beberapa orang dapat mengalami gejala awal seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan leher, dan nyeri pada tungkai.
Penderita polio dapat mengalami tiga kelompok gejala, yaitu:
- Polio non-paralisis: Menyebabkan muntah, kelemahan otot, demam, meningitis, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kaku serta nyeri pada kaki, tangan, leher, dan punggung.
- Polio paralisis: Menyebabkan sakit kepala, demam, kelemahan otot, kelemahan pada kaki dan lengan, serta kehilangan refleks tubuh.
- Sindrom pasca-polio: Menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan, kesulitan berkonsentrasi, kelemahan otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, kelelahan, dan penurunan massa otot tubuh.
Virus Polio Menyerang Bagian Tubuh Apa dan Bagaimana Pengobatannya?
Virus polio menyerang sistem saraf, khususnya saraf di sumsum tulang belakang atau batang otak yang mengendalikan pergerakan otot.
Polio sangat menular, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan dapat memasuki tubuh melalui mulut, umumnya melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang terinfeksi.
Setelah masuk tubuh virus polio berkembang biak di usus dan diekskresikan melalui feses, menjadi sumber penularan kepada orang lain. Virus polio memasuki tubuh melalui mulut, mengalami perkembangan di usus, dan kemudian menyerang sistem saraf.
Yang menakutkan adalah sebagian besar orang yang terinfeksi polio tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Selain itu, tidak ada obat untuk polio, sehingga pencegahannya terutama dilakukan melalui imunisasi.
Vaksin polio yang diberikan berkali-kali dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Sejak diluncurkan pada tahun 1988, Inisiatif Pemberantasan Polio Global telah mengubah hidup lebih dari 20 juta orang yang seharusnya lumpuh.
Perawatan untuk polio fokus pada meredakan gejala. Terapi panas dan fisik dapat merangsang otot, dan obat antispasmodik digunakan untuk mengendurkan otot yang terpengaruh. Meskipun dapat meningkatkan mobilitas, perawatan ini tidak dapat memulihkan kelumpuhan polio permanen.
Selain virus polio menyerang bagian tubuh apa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…