ERA.id - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menjelaskan tudingan soal vaksin Polio yang menyebabkan kelumpuhan di daerah Jawa Barat. Hal tersebut menjawab pernyataan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning ikhwal bahaya vaksin yang belum jelas efikasinya.
Menurut Honesti, kelumpuhan Polio itu bukan disebabkan vaksin, tapi ada stren asing Polio yang dibawa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang kampung ke daerah Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 2015 lalu.
"Jadi bukan mereka lumpuh karena vaksinasi tapi karena ada stren baru yang dibawa tenaga kerja kita yang pulang kampung," ujar Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Honesti mengatakan, akibat adanya stren asing Polio, pada 2005 lalu terjadi outbreak, khususnya di daerah Jawa Barat. Namun, hal tersebut langsung ditanggulangi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan serta Bio Farma dengan menggelar program vaksinasi Polio nasional. Dia kemudian menegaskan, hingga saat ini sudah tidak lagi kasus Polio seperti yang disebut oleh Ribka beberapa hari lalu.
"Kita solusinya dengan langsung program imunisasi nasional bekerja sama dengan Kemenkes dan juga Pemda. Jadi ini kita sudah kita tanggulangi dan sampai saat ini tidak ada lagi kasus polio," tegas Honesti.
Sebelumnya, pada saat Rapat Kerja Komisi IX DPR dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM dan Dirut Bio Farma pada 12 Januari lalu, Anggota Komisi IX Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menegaskan menolak vaksinasi COVID-19 yang dinilai belum teruji khasiat dan keamanannya bagi masyarakat.
Penolakannya ini berdasarkan pengalamannya pengalaman soal vaksin lainnya yang justru membawa kerugian saat masih menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI.
"Pengalaman saya saudara menteri, ini saya ngomong lagi di rapat, vaksin polio malah lumpuh layu di Sukabumi. Terus anti kaki gajah di Majalaya mati 12, karena di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk ke Indonesia Rp 1,3 triliun waktu saya ketua komisi. Saya ingat betul itu, jangan main-main vaksin, saya menolak vaksin, kalau dipaksa HAM, pelanggaran HAM. Nggak boleh maksa begitu,” papar Ribka.