Mengenal Leapling dan Fenomena Tahun Kabisat

ERA.id - Pernahkah Anda mendengar istilah "leapling"? Nah, istilah ini merujuk pada orang-orang yang lahir pada tanggal 29 Februari. Mari kita mengenal apa itu leapling lebih mendalam.

Leapling sendiri merupakan sebuah tanggal istimewa yang hanya muncul sekali setiap empat tahun dalam kalender Gregorian.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu leaping, termasuk sejarahnya, serta fakta-fakta menarik yang meliputinya.

Apa itu leapling?

Tahun kabisat biasanya terjadi setiap empat tahun sekali, karena kalender memperhitungkan orbit Bumi mengelilingi Matahari yang memakan waktu lebih dari 365 hari untuk selesai.

Faktanya, menurut NASA, Bumi membutuhkan 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik untuk menyelesaikan orbit mengelilingi Matahari. Jam, menit, dan detik ekstra di luar hari ke-365 ini merupakan waktu tambahan yang ditambahkan ke dalam tahun kabisat.

Kemudian ketika seseorang lahir di dalam waktu ekstra ini, mereka tidak hanya menjadi orang istimewa tetapi juga disebut sebagai "leapling" atau "bayi tahun kabisat."

Bagaimana ulang tahun dirayakan di hari kabisat?

Bayi tahun kabisat, sebutan untuk mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari, memiliki cara unik dalam menghitung usia mereka. Di tahun-tahun non-kabisat, mereka biasanya merayakan ulang tahun pada tanggal 28 Februari atau 1 Mare.

Namun dalam hal menentukan usia, beberapa negara memiliki cara perhitungan yang berbeda bagi bayi kabisat, berikut ini beberapa contohnya:

  • Inggris Raya: Usia leapling dihitung dengan membagi jumlah tahun yang berlalu dengan empat.
  • Amerika Serikat: Usia dihitung dengan cara sederhana, yaitu menambahkan satu tahun ke usia individu pada tahun kabisat terakhir.

Perbedaan ini bisa jadi membingungkan, dan pada akhirnya, bagaimana seorang leapling memilih untuk menghitung usia mereka bergantung pada preferensi dan konteksnya.

Menunggu setiap empat tahun untuk merayakan ulang tahun memang terdengar tidak menyenangkan. Namun beberapa negara memiliki undang-undang yang membantu menentukan seseorang yang lahir pada 29 Februari.

Di Inggris, ulang tahun yang jatuh pada hari kabisat dirayakan pada tanggal 1 Maret, sementara di AS dirayakan pada tanggal 28 Februari.

Sepanjang tahun, beberapa kelompok pendukung, termasuk Honor Society of Leap Year Day Babies, telah berkembang dan menjadi tempat bagi orang-orang dengan tanggal lahir yang sama untuk terhubung dan berbagi pengalaman.

Sejarah di Balik Tahun Kabisat dan Julies Caesar (unsplash)

Sejarah di balik tahun kabisat

Julius Caesar, pada tahun 45 SM, diyakini sebagai orang yang pertama kali menerapkan praktik menambahkan hari ekstra ke tahun kalender.

Menurut Program Astronomi di Francis Marion University, sistem Caesar berjalan dengan baik selama ratusan tahun, namun penambahan hari ekstra tersebut terus berakumulasi.

Pada tahun 1500-an, Paus Gregorius XIII menerapkan sistem kalender baru yang pada dasarnya mempertahankan tahun kabisat setiap empat tahun, dengan satu pengecualian: jika tahun berakhir dengan 00 dan tidak habis dibagi 400.

Kalender Gregorian terus digunakan oleh sebagian besar dunia modern saat ini. Karena tahun 1700, 1800, dan 1900 tidak habis dibagi 400, maka tahun-tahun tersebut tidak dianggap sebagai tahun kabisat.

Menggunakan sistem kalender Gregorian, tahun berikutnya yang seharusnya menjadi tahun kabisat tetapi tidak akan menjadi tahun kabisat karena sifat pembagian adalah tahun 2100.

Tahun 2024, 2028, 2032, 2036, dan seterusnya akan memiliki 29 hari di bulan Februari, sehingga bulan tersebut menjadi lebih panjang dari biasanya. Namun, bulan Februari akan tetap menjadi bulan terpendek dalam setahun.

Selain mengenal apa itu leapling, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…