Tanda-Tanda Kleptomania yang Membuat Penderitanya Tidak Sadar Menjadi Pencuri
ERA.id - Pernahkah Anda merasa memiliki dorongan kuat untuk memiliki suatu barang yang tidak dibutuhkan, namun terkadang yang bukan hak Anda? Jika iya, bisa jadi hal tersebut adalah tanda-tanda kleptomania yang membuat Anda menjadi pencuri.
Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk menahan dorongan untuk mencuri. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang gejala kleptomania, penyebabnya, dan dampaknya terhadap kehidupan penderitanya.
Tanda-Tanda Kleptomania
Dilansir dari mayoclinic, terdapat beberapa gejala kleptomania yang patut Anda waspadai, berikut di antaranya:
- Tidak dapat menahan dorongan kuat untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkan.
- Merasa semakin tegang, cemas, atau gelisah menjelang pencurian.
- Merasakan senang, lega, atau puas saat mencuri.
- Merasa bersalah, menyesal, benci diri sendiri, malu, atau takut ditangkap setelah pencurian.
- Kembalinya dorongan dan pengulangan siklus kleptomania.
Secara lebih spesifik, orang dengan kleptomania biasanya memiliki ciri-ciri atau karakteristik berikut:
- Tidak seperti kebanyakan pencuri, orang dengan kleptomania tidak mencuri secara kompulsif untuk keuntungan pribadi, karena tantangan, balas dendam, atau pemberontakan. Mereka mencuri hanya karena dorongannya begitu kuat sehingga mereka tidak bisa menolaknya.
- Penderita kleptomania umumnya terjadi secara tiba-tiba, tanpa perencanaan dan tanpa bantuan dari orang lain.
- Kebanyakan orang dengan kleptomania mencuri dari tempat umum, seperti toko. Beberapa mungkin mencuri dari teman atau kenalan, misalnya di pesta.
- Seringkali, barang yang dicuri tidak memiliki nilai bagi penderita kleptomania, bahkan mereka mampu membelinya.
- Barang yang dicuri biasanya disimpan dan tidak pernah digunakan. Barang juga bisa disumbangkan, diberikan kepada keluarga atau teman, atau bahkan diam-diam dikembalikan ke tempat barang itu dicuri.
- Dorongan untuk mencuri bisa datang dan pergi atau bisa terjadi dengan intensitas yang lebih besar atau lebih kecil dari waktu ke waktu.
Apa Penyebab Klepto?
Penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti. Namun beberapa teori menyarankan bahwa perubahan di otak mungkin menjadi akar masalah kleptomania, dan pola mencuri yang dipelajari dapat memperkuat masalah tersebut dari waktu ke waktu.
'
Meskipun demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami kemungkinan dan penyebab klepto, tetapi kleptomania mungkin terkait dengan beberapa hal berikut:
- Masalah dengan bahan kimia otak alami yang disebut serotonin. Serotonin merupakan suatu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Kadar serotonin yang rendah umum terjadi pada orang yang rentan terhadap perilaku impulsif.
- Gangguan kecanduan. Mencuri dapat menyebabkan pelepasan dopamin - neurotransmitter lain. Dopamin menyebabkan perasaan senang, dan beberapa orang mencari perasaan penghargaan ini berulang-ulang.
- Sistem opioid otak. Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat orang semakin sulit menahan dorongan klepto.
- Kebiasaan mencuri yang dipelajari. Merespons dorongan ini dengan mencuri menyebabkan penurunan sementara dalam tekanan dan kelegaan dari dorongan tersebut. Maka hal ini menciptakan kebiasaan kuat yang sulit dihilangkan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda tidak bisa berhenti mengutil atau mencuri, carilah bantuan medis. Banyak orang yang mungkin menderita kleptomania namun tidak mau mencari pengobatan karena takut ditangkap atau dipenjara.
Meskipun demikian, beberapa orang mencari bantuan medis karena takut tertangkap dan bermasalah dengan hukum. Atau mereka sudah tertangkap, dan secara hukum diwajibkan untuk menjalani perawatan.
Selain tanda-tanda kleptomania, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…