9 Periset Vaksin COVID-19 Berjanji Tidak Akan Menurunkan Mutu Vaksin
ERA.id - Pada Selasa, (8/9/2020), sembilan perusahaan farmasi dan bioteknologi, yang semuanya berada di Amerika Utara dan Eropa Barat, menyatakan hanya akan mendaftarkan vaksin COVID-19 "bila sudah menemukan bukti keamanan dan ketepatgunaan lewat uji klinis Fase 3." Hal ini disampaikan tak lama setelah lembaga kesehatan AS membuat klaim yang mencurigakan awal September lalu.
Dalam pernyataan itu, seluruh perusahaan penandatangan berjanji "mengutamakan keamanan dan keselamatan tiap orang yang diimunisasi." Mereka juga berjanji untuk menjaga standar etika dan keilmiahan dari uji vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung.
Tiga dari keesembilan perusahaan tersebut terdiri dari Moderna, AstraZeneca, Pfizer/BioNTech - pencipta kandidat vaksin yang kini berada pada tahap akhir uji klinis Tahap 3 dan mungkin bisa digunakan untuk kebutuhan darurat dalam waktu dekat. Sisanya adalah Merck, GlaxoSmithKline, Johnson & Johnson, Sanofi, dan Novavax.
Pernyataan kesembilan perusahaan garda depan riset vaksin COVID-19 ini muncul setelah Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS mengabarkan bahwa vaksin COVID-19 akan siap diedarkan pada akhir Oktober, padahal uji klinis sejumlah vaksin masih dalam fase perekrutan relawan.
Seperti dilansir situs STAT News, pada Senin (7/9/2020), Presiden Donald Trump menyatakan vaksin sudah akan tersedia "sebelum sebuah tanggal spesial" - yang banyak pihak artikan mengacu pada tanggal Pemilihan Presiden AS, yaitu 3 November.